More

    Walikota Serang Sebut Luapan Air Bendungan Sindangheula Jadi Penyebab Banjir

    SERANG – Parahnya intensitas banjir di Kota Serang, Banten, dinilai salah satunya disebabkan oleh luapan air dari Bendungan Sindangheula. Padahal, bendungan yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 4 Maret 2021 itu dinilai bermanfaat untuk mereduksi banjir saat intensitas hujan tinggi.

    “Waduk Sindang Heula sudah tidak bisa menampung debit air, ada kemungkinan jebol. Sebab, tidak pernah terjadi banjir Kota Serang seperti ini (parah),” kata Wali Kota Serang Syafrudin, Rabu (2/3/2022).

    Syafrudin mengatakan, adanya sedimentasi Kali Cibanten juga disebut menjadi penyebab banjir di wilayahnya.

    “Hujan itu bukan di Kota Serang aja, di Pandeglang, Kabupaten Serang juga. Cibanten itu ujungnya Kota Serang, di Karangantu. Luapan Sungai Cibanten terlalu besar, jadi banyak yang terendam. Hari ini baru kita data, posko sudah kita buka,” ucap Syafrudin menjelaskan

    Syafrudin mengaku telah mengusulkan normalisasi Kali Cibanten kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3). Hal itu, katanya, dilakukan jauh hari sebelum banjir melanda.

    “Banjir juga karena ada luapan air dari kali Cibanten. Ini akibat pendangkalan, sedimentasi,” ujar Syafrudin.

    “Belum pernah banjir seperti kali ini, ternyata tahun ini di awal bulan ini terjadi banjir yang tidak biasanya. (Biasanya banjir) paling 50-60 cm, sekarang malah ada yang sampai 5 meter,” tambahnya.

    Berdasarkan keterangan dari situs Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, proyek bendungan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

    Bendungan ini dibangun pada alur Sungai Cibanten dengan volume tampungan total sebesar 9,26 juta meter kubik dengan lupa genangan sebesar 128,50 ha.

    Saat meresmikannya pada Kamis (4/3/2021), Jokowi mengklaim bendungan Sindangheula mampu mengendalikan banjir di Banten, khususnya Kabupaten Serang dan sekitarnya.

    Dia juga mengklaim Bendungan Sindangheula akan menampung luapan air dari Sungai Ciujung dan Cidurian, yang diharapkan bisa mengatasi banjir di Kabupaten Serang, Kota Serang dan Cilegon.

    Namun, jika melihat dari data yang dikeluarkan oleh Polda Banten, banjir berdampak di 12 kecamatan, 22 desa, 3.960 rumah tergenang dan terdapat sekitar 700 pengungsi sebanyak, bahkan terdata 5 orang meninggal dunia akibat bencana banjir

    Untuk di wilayah Serang Kota yang terdampak bencana banjir terdapat 5 kecamatan yaitu di Kecamatan Kasemen, Serang, Cipocok Jaya, Taktakan dan Curug serta 5 desa, 2.203 rumah, 700 pengungsi dan 5 orang korban meninggal dunia.

    Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Pandeglang berdampak di 7 kecamatan yaitu di Kecamatan Labuan, Cadasari, Patia, Saketi, Pandeglang, Mandalawangi, Pulosari, serta 17 desa dan 1.757 rumah.

    Adapun 5 korban meninggal ialah GS beralamat di Kota Baru, Kecamatan Serang, FR dan AD di Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan, RZ di Kagungan, Kecamatan Serang serta AMS di Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya. []

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    43,300PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru