Masyarakat Jawa memiliki tradisi menyambut Bulan Rajab. Di Purworejo, tradisi Tawu Beji menjadi ritual yang tak boleh terlewatkan. Tradisi unik Tawu Beji yang dilaksanakan oleh warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen merupakan ritual bersih desa yang sudah berumur ratusan tahun dan dilaksanakan secara turun temurun. Tawu Beji sendiri memiliki arti menguras sendang yang bernama Sendang Beji.
Dalam ritual Tawu Beji tersebut, warga juga sekaligus melakukan gogoh iwak atau menangkap ikan yang ada di sendang dengan menggunakan tangan kosong. Sebelum pelaksanaan Tawu Beji, warga juga melakukan kegiatan lain seperti bersih-bersih lingkungan termasuk makam desa.
Seluruh rangkaian ritual tersebut dilaksanakan selama tiga hari. Puncak acara yakni Tawu Beji dan kenduri bersama dilaksanakan pada hari terakhir dan bertepatan dengan hari Selasa Kliwon. Dalam dalam tawu beji itu, warga membersihkan dua lokasi beji yang merupakan beji milik salah satu tokoh pendiri Desa Krendetan. Usai membersihkan beji, warga kemudian membawa ancak yang berisi makanan matang, lalu secara bersama- sama menggelar doa bersama, dan makan bersama di lokasi beji.
Selain nguri-nguri tradisi nenek moyang, kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk syukur warga masyarakat Dusun Semawung atas limpahan rejeki yang diberikan oleh Allah SWT.
Tawu Beji memiliki arti menguras mata air sebagai wujud syukur atas limpahan karunia dari Allah SWT. Hampir sama dengan Rejaban Dukuh Wonosari, tradisi Tawu Beji juga digelar dengan kenduri atau makan bersama-sama.
Itu tadi beberapa tradisi masyarakat Jawa di bulan Rajab. Bulan Rajab sendiri merupakan bulan di mana Nabi Rasulullah SAW melangsungkan Isra’ Miraj, sebuah perjalanan dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dan naiknya Nabi Muhammad SAW ke Sidratulmuntaha.[]