BANTEN, Sultantv.co – Gubernur Banten Andra Soni mengajak kepada seluruh masyarakat luas untuk menyaksikan proses percakapan berbasis alam, yang akan disampaikan oleh ribuan warga suku Baduy pada Sabtu (3/4) malam nanti, dalam perayaan Seba Baduy 2025 dengan tema “Menenun Warisan, Menjaga Bumi Banten”.
Diketahui, sebanyak 1.679 warga suku Baduy dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, tiba di Kota Serang sekitar pukul 10.00 WIB dan transit di Alun-alun Barat.
Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB mereka memasuki area Gedung Negara Provinsi Banten untuk menemui Bapak Gede atau Gubernur Banten.
Andra Soni mengungkapkan, kedatangan ribuan suku Baduy ke Gedung Negara Provinsi Banten untuk menyampaikan pesan leluhur kepada Bapak Gede, selaku pemimpin daerah.
“Setiap tahun itu Seba Baduy selalu menyampaikan harapan tentang bagaimana Lebak ulah dirusak, gunung ulah dilebur, panjang ulah dipotong, pendek ulah disambung dan sebagainya. Dimana di situ adalah nasehat-nasehat tentang bagaimana harmoni dengan alam,” ujar Andra Soni, di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Sabtu, 3 Mei 2025.
Politisi Gerindra ini meyakini, bahwa warga Kanekes atau suku Baduy sangat konsisten dalam menjaga lingkungannya, lantaran pola hidup mereka menggunakan basis interaksi dengan alam.
Sehingga, Pemprov Banten akan mendukung pesan yang disampaikan oleh warga Baduy terhadap pelestarian alam.
“Ini merupakan satu hal yang harus kita contoh, tentu dalam kehidupan modern banyak hal yang sulit kita contoh dari suku Baduy. Tapi disitulah kelebihannya, mereka tetap konsisten dengan keyakinan dan adat istiadatnya. Kita harus lestarikan,” terang Andra.
Sebelum melaksanakan perayaan seba, lanjut dia, warga Baduy melakukan ritual puasa terlebih dahulu.
Untuk itu, mantan Ketua DPRD Banten ini mengajak kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menyaksikan dan mendengarkan proses interaksi dengan warga Baduy.
Terlebih, perayaan Seba Baduy di awal kepemimpinannya ini diharapkan dapat diketahui oleh khalayak ramai hingga mancanegara, termasuk menjadi kegiatan resmi dari Kementerian Pariwisata.
Hal itu untuk membuktikan bahwa keberadaan suku adat Baduy sangat dikenal dengan tradisi menjaga lingkungan, sampai hari ini.
“Ini kesempatan langkah yang hanya dilaksanakan setiap tahun. Jadi mari kita sama-sama berinteraksi, berbaur dengan saudara-saudara kita dari Kanekes, Lebak,” ajak Andra.
“Insya Allah kita akan buat (Seba Baduy) lebih meriah lagi, tanpa mengurangi nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh suku Baduy kepada Bapak Gede,” tandasnya. (Roy)