SERANG – Ketersediaan pupuk di Provinsi Banten melimpah. Hal itu disebabkan alokasi pupuk mencapai dua kali lipat dari tahun 2023. Akan tetapi penyerapan pupuk oleh petani berada dibawah 30 persen.
“Pada dasarnya pupuk itu tercukupi sesuai pemetaan distribusi nasional. Pemerintah sudah meningkatkan pupuk subsidi itu satu kali lipat dari kebutuhan sebelumnya. Berarti itu mestinya tersedia cukup,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar kepada wartawan di pendopo Gubernur Banten, Selasa (2/7).
“Di Banten kita cek, serapan (pupuk, red) masih dibawah 30 persen, berarti stok itu sebenarnya masih ada,” sambungnya.
Tentunya, hal itu membuat Al Muktabar heran dengan rendahnya serapan pupuk tersebut. Padahal sebelumnya Pemprov Banten menggalakkan percepatan tanam.
“Saya coba menganalisis distribusi pupuk ini, kita sudah melampaui tahapan penanaman sawah secara masif dan pada bulan April, Mei kita panen. Sementara pupuk yang ditebus itu masih dibawah 30 persen tadi. Berarti pada waktu proses tanam itu dari mana pupuknya?. Apakah para petani ini membeli pupuk non subsidi, kan berarti itu mahal,” katanya.
“Atau bahwa kita dalam rangka itu dengan keterbatasannya, distribusinya menurun?, bisa. Ini yang sedang kita formulakan betul,” pungkasnya.
