Di usia Banten ke dua puluh, pers atau media massa memiliki peranan penting. Baik saat pembentukan maupun saat masa pertumbuhan seperti ini. Ke depannya, media massa harus tetap bisa melakukan pengawasan sosial kepada pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Kondisi saat ini menurut Dr H Abdul Malik, M.Si, Wakil Rektor Akademik dan Inovasi Unsera yang juga pernah berkecimpung di dunia pers Banten selama puluhan tahun, media massa di Banten lebih fleksibel. Dulu, menjadi wartawan begitu membanggakan meskipun diancam golok dan sebagainya karena pemberitaan yang dibuat.
Saat ini kata Malik, pers masih tetap harus melakukan kontrol sosial kepada pemerintah. Kalau bukan jurnalis, siapa lagi yang bisa mengawasi.
“Jika misalnya temen-temen jurnalis terperangkap dunia kekuasaan, siapa lagi yang akan memberitakan pembangunan, siapa lagi yang melakukan fungsi pengawasan. Banten masih butuh ini,” tutur lelaki yang sejak kecil bermimpi menjadi wartawan ini.
Ditanya, seperti apa seharusnya media massa mengawal perkembangan Propinsi Banten, Malik menjawab, harus independen. Menurut Malik, pers boleh memihak tapi berpihak pada kebenaran. Media harus punya sikap terhadap pemerintah sehingga masih bisa memberitakan informasi yaang dibutuhkan masyarakat.
“Tantangan dunia pers saat ini, wartawan harus terus mengasah kemampuan jurnalisme karena dunia jurnalis ini dinamis. Banten yang kerap dilirik investor asing, membuat wartawan tingkat lokal harus punya perspektif global. Antara lain bisa menguasai bahasa asing,” tuturnya saat menjadi pembicara pada Bincang Hari Ini di Sultan TV, Kamis (1/10/2020).
Dulu, kata Malik, saat membahas media pers orientasinya adalah media cetak. Saat ini orang-orang beralih ke media digital. Tantangannya juga akan berbeda. Di masa lalu, jika ingin wawancara narasumber susah minta ampun. Sekarang dengan tahu nomor kontak narasumber, bisa wawancara melalui media sosial dan aplikasi tanpa bertemu langsung.
Dulu kata Malik, wartawan dibagi wartawan tulis dan foto. Sekarang era konvergensi. Tinggal bawa ponsel, wartaawan bisa melakukan keduanya. Namun tantangan sekarang ini di balik segala kecepatan dan kemudahan, wartawan harus jauh lebih memiliki sense, berita yg diproduksi juga harus lebih bermanfaat.
Kontribusi dunia pers paling penting pada perkembangan Propinsi Banten menurutnya, pengawasan sosial kepada pemerintah. Era kebebasan pers saat ini apalagi bermigrasi ke online lebih memudahkan keinginan wartawan bisa mendirikan perusahaan media.
“Luar biasa, berbagai info bisa didapat dengan mudah. Cuma memang tantangannya pemberitaan yang dimuat tidak melalui kontrol cukup baik,” kata dia.[sultantv]