Istilah “orang utan” diambil dari kata dalam bahasa melayu, yaitu ‘orang’ yang berarti manusia dan ‘utan’ yang berarti hutan.
Orang utan mencakup dua sub-spesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus).
Yang unik adalah orang utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, di mana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%
Sebuah penelitian terhadap genetika orang utan dilansir dalam The Journal Nature terbitan kemarin.
Dalam tulisan itu disebutkan bahwa orang utan memiliki 97 persen kemiripan Deoxyribonucleic acid (DNA) dengan DNA manusia.
Meski kedekatan kera berambut merah itu dengan manusia tak sedekat simpanse, yang memiliki 99 persen DNA mirip manusia, sebagian DNA orang utan hampir sama dengan DNA manusia.
Inilah untuk pertama kaliya para ilmuwan berhasil memecahkan kode genetika orang utan. Mereka berharap penemuan ini bisa mencegah kepunahan binatang langka ini.[]
Orangutan, Kerabat Dekat Manusia Karena DNA yang Nyaris Sama
- Advertisement -