Isu pergantian Jaksa Agung akibat insiden kebakaran kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia semakin mencuat. Bahkan sudah ramai dimunculkan nama calon pengganti Jaksa Agung (JA) Sanitiar Burhanuddin. Meski begitu belum diketahui pasti apa penyebab isu pencopotan Kejagung mencuat di lingkungan Istana.
Namun dugaan kuat kebakaran kantor Kejagung dan ada kasus kakap yang melatarbelakangi kejadian tersebut, dikait-kaitkan dengan isu pencopotan.
Demi menepis sinyal pergantian jabatan Jaksa Agung, Burhanuddin merilis pencapaian Kejaksaan Agung dalam menangkap buronan sepanjang 2020.
Tercatat, sebanyak 101 buronan ditangkap oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia. “Penangkapan dilakukan Selasa 29 September 2020,” kata Jaksa Agung ST Burhanudin dalam keterangan, Kamis (1/10/2020).
Terakhir, Tim Penyidik Kejagung meringkus buronan kasus tindak pidana korupsi program keaksaraan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012, Ruspahri. Burhanuddin mengatakan, Ruspahri terbukti menyelewengkan dana untuk masyarakat penyandang buta aksara agar memiliki kemampuan menulis, membaca dan berhitung, mengamati dan menganalisis Sulbar sebesar Rp70 juta.
Menanggaapi isu ini, Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menepis dugaan penggantian Jaksa Agung Republik Indonesia Dr Sanitiar Burhanuddin ini. Arteria sempat mendapat informasi bahwa ada Curriculum Vitae (CV) calon pengganti Burhanuddin yang sudah beredar di Sekretariat Negara.
“Jadi, sebetulnya itu peringatannya ke Polri. Bukan ke Jaksa Agung. Kalau Jaksa Agung sih Insyaallah tidak akan digantilah. Rugi kalau mengganti Jaksa Agung yang ini. Nyari orang yang kayak dia lagi, susah,” ujar Arteria Dahlan, ketika dikonfirmasi Siberindo.co, Jumat (2/10/2020).
Politisi Partai berlambang banteng ini menyatakan, dirinya hanya mengingatkan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis agar tidak bermain-main mengusut adanya dugaan pembakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung. Sebab, saat ini, pengusutan persoalan ini ditangani Kabareskrim Mabes Polri.
“Soal CV, enggak ada itu. Itu ditanyain ke Sekneg, jangan ke saya. Kalau Sekneg bilang belum ada, ya udah berarti aman. Intinya, semua itu dalam kerangka, semua kebijakan aparat penegak hukum, termasuk Kepolisian harus hati-hati. Jangan sampai, dimanfaatkan atau ditunggangi oleh pihak-pihak lain, tanpa sepengetahuan polri. Gitu,” ujarnya.
Justru, lanjutnya, karena peristiwa Kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung yang sedang disorot itu, jangan sampai dikait-kaitkan untuk mengganti Jaksa Agung Dr ST Burhanuddin.
“Makanya kan, yang kebakaran aja jadi heboh, sampai ke urusan mau menggantikan Jaksa Agung. Ada yang kepengen menggantikan Jaksa Agung. Gitu loh,” ucapnya.
Politisi Partai berlambang Banteng, Arteria Dahlan, menyebut bahwa Jaksa Agung Dr Sanitiar Burhanuddin saat ini masih yang terbaik, dan rugi jika diganti. Artinya, posisi jabatan Jaksa Agung masih aman dalam genggaman Burhanuddin.
Hal itu bisa dinilai saat ini proses keterbukaan dan pengusutan perkara dibuka secara transparan oleh Burhanuddin. Dan, lanjutnya, jika ada jaksa nakal, Burhanuddin tidak segan-segan langsung menindak dengan tegas.[sultantv]