Sudah pernah berkunjung ke wisata religi Batu Qur’an? Wisata religi yang terletak di Kampung Cibukajan, Kabupaten Pandeglang ini ternyata menyimpan kisah yang menarik. Nama “Cibulakan” berasal dari bahasa Sunda dari kata “ci” berarti “air” dan “bulak” berarti “pancar/memancar”.
Konon, Cibulakan berarti air yang memancar. Cibulakan berjarak kurang lebih 14 kilometer dari pusat Kota Pandeglang. Bisa ditempuh dari Alun-alun Pandeglang menuju arah Labuan hingga pertigaan Cimanuk atau Pasar Batubatar. Dari pertigaan Cimanuk, lalu mengambil arah ke Kadu Bumbang sekira 7 kilometer tepatnya kurang lebih 300 meter dari kawasan wisata pemandian alam Cikoromoy. Banyak angkutan umum ke arah Labuan. Sedangkan menuju lokasi bisa menggunakan jasa ojek.
Batu Qur’an merupakan salah satu destinasi religius di Kabupaten Pandeglang, Banten. Situs berupa kolam tersebut terletak di kaki Gunung Karang. Disebut Batu Qur’an lantaran di tempat ini terdapat batu besar yang terletak didekat kolam berukuran 15×15 meter ini yang ditudungi pohon besar.
Konon lokasi di mana Batu Qur’an ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah. Hanya dengan membaca basmalah sampailah beliau ke tanah suci, Mekkah. Ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah, dia muncul di suatu mata air yang terdapat di daerah Cibulakan Banten, mata air tersebut memancur sangat deras. Lalu Syekh Mansyurudin mengambil Al-qu’ran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras tersebut, hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan Al-qu’ran tersebut berubah menjadi sebuah batu. Peninggalan batu yang bertulis Al’Quran tersebut dijadikan media penyebaran Islam pada masa itu agar penduduk di sekitar Gunung Pulosari mau memeluk agama Islam. Wallahu alam.[Zacky]
Batu Quran dan Alkisah Jejak Sang Wali di Tanah Pandeglang
- Advertisement -