SERANG – Bakal Calon Walikota Serang, Wahyu Nurjamil, menegaskan pentingnya prinsip non-transaksional dalam penempatan jabatan di pemerintahan daerah.
Wahyu menjelaskan bahwa melakukan transaksional dalam hal ini dapat merugikan talenta terbaik, termasuk kesempatan bagi pegawai perempuan yang memiliki kemampuan setara dengan laki-laki.
“Di pemerintahan daerah itu tidak boleh melakukan transaksional kaitannya dengan penempatan jabatan-jabatan kenapa karena itu akan menggugurkan talenta-talenta terbaik,” katanya usai diskusi santai bersama PD Muhammadiyah Kota Serang, di Masjid Bilal Kaujon, Rabu (29/5).
“Juga kesempatan-kesempatan dari pegawai-pegawai wanita yang memang sebetulnya punya kemampuan yang setara dengan laki-laki gitu artinya ke depan ketika itu nilainya sama,” sambungnya.
Beliau menekankan bahwa ke depan, kesetaraan nilai antara laki-laki dan perempuan harus dijunjung tinggi, sehingga perempuan juga harus diberikan kesempatan yang sama untuk memimpin dinas atau menjabat sebagai middle manager dalam struktur organisasi pemerintahan.
Wahyu optimis bahwa ke depan, tidak menutup kemungkinan adanya perempuan yang menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Setda) di Kota Serang.
“Harus diberikan kesempatan untuk perempuan memimpin dinas untuk perempuan menjadi middle manager di kelas Kabid,” ujarnya.
Pernyataan Wahyu ini juga sejalan dengan pandangan Ketua Pemuda Muhammadiyah yang menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam lingkup penempatan jabatan.
Wahyu menyatakan kesepakatannya bahwa Kota Serang harus memperhatikan isu-isu gender yang berlaku dalam masyarakat sebagai langkah menuju kesetaraan dan keadilan yang lebih baik di masa depan.
“Bukan tidak mungkin ke depan, mungkin ada setda yang dari perempuan dan itu juga yang disampaikan tadi dari ketua Pemuda Muhammadiyah ya bahwa harus ada kesetaraan gender dan saya sepakat bahwa ke depan Kota Serang itu harus juga apa ya melihat melihat dari isu-isu gender yang berlaku di masyarakat gitu,” ujarnya.
Dengan penekanan pada kesetaraan gender dalam penempatan jabatan, Wahyu Nurjamil menunjukkan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang inklusif dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua elemen masyarakat, tanpa memandang jenis kelamin.