Tren investasi di Provinsi Banten setiap tahunnya terus meningkat. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Banten, nilai investasi Provinsi Banten Triwulan I Tahun 2018 sebesar Rp.15,55 triliun dengan 579 proyek.
Peningkatan realisasi investasi juga diikuti dengan tingginya minat investor asing dalam menanamkan modalnya di Banten. Berdasarkan LKPM tersebut, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Banten TW 1 tahun 2018 menempati urutan ke-3 setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai Rp. 11,71 triliun dari 412 royek. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Provinsi Banten berada di peringkat ke-8 dengan nilai investasi mencapai Rp 3.82 triliun dengan 167 proyek.
Sektor Investasi
Pada triwulan I Tahun 2018, sektor dengan nilai investasi tertinggi pada Penanaman Modal Asing (PMA) ialah industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sebesar Rp. 2,85 triliun dengan 56 proyek, disusul industri kimia dasar dasar, barang kimia dan farmasi sebesar Rp. 2,43 triliun dengan 36 proyek; perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp. 1,95 triliun dengan 24 proyek; industri karet, barang dari karet dan plastic sebesar Rp. 828,37 miliar dengan 24 proyek; listrik, gas, dan air sebesar Rp. 763,10 miliar dengan 6 proyek.
Sementara itu, sektor dengan nilai investasi tertinggi pada Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) ialah perdagangan dan reparasi sebesar Rp. 1,07 triliun dengan 8 proyek, disusil berutut-turut oleh industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik sebesar Rp. 909,61 miliar dengan 36 proyek; transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp. 570,40 miliar dengan 5 proyek; industri mineral non logam sebesar Rp. 263,77 miliar dengan 7 proyek; dan peternakan sebesar Rp. 173,32 miliar dengan 4 proyek.
Wilayah Investasi
Dari sebaran investasi triwulan I Tahun 2018, nilai investasi tertinggi PMA berada di Kabupaten Tangerang dengan nilai investasi sebesar Rp. 4,43 triliun dengan 159 proyek, disusul berturut-turut Kota Cilegon sebesar Rp.3,80 triliun dengan 39 proyek, Kabupaten Serang sebesar Rp. 1,67 triliun dengan 52 proyek, Kota Tangerang sebesar Rp. 879,20 miliar dengan 91 proyek, Kota Serang Rp 524,81 miliar dengan 11 proyek, Kabupaten Lebak sebesar Rp. 256,18 miliar dengan 7 proyek, Tangerang Selatan sebesar Rp. 180,94 miliar dengan 52 proyek, dan Kabupaten Pandeglang sebesar Rp. 73,69 juta dengan 1 proyek.
Pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Kabupaten Serang menempati urutan pertama dengan nilai sebesar Rp.1,28 triliun dengan 25 proyek, disusul berturut-turut yakni Kota Colegon sebesar Rp.1,23triliun dengan 20 proyek, Kabupaten Tangerang sebesar Rp. 793,32 miliar dengan 76 proyek, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp. 351,33 miliar dengan 9 proyek, Kota Tangerang sebesar Rp. 97,03 miliar dengan 28 proyek, Kabupaten Pandeglang sebesar Rp. 69,28 miliar dengan 3 proyek, dan Kabupaten Lebak sebesar Rp. 72,6 juta dengan 3 proyek.
Berdasarkan Negara Asal
Sementara itu, berdasarkan negara yang menginvestasikan modalnya di Provinsi Banten, Singapura merupakan negara dengan nilai investasi tertinggi sebesar Rp. 3,39 triliun dan 98 proyek. Berturut-turut negara Jepang sebesar Rp. 1,60 triliun dan 30 proyek, R.R Tiongkok sebesar Rp. 1,48 triliun dan 61 proyek, Korea Selatan sebesar Rp. 1,31 triliun dan 86 proyek, Thailand sebesar Rp. 1,06 triliun dan 10 proyek, dan Swiss sebesar rp. 1,06 triliun dan 5 proyek.[]
TW 1 Tahun 2018, Investasi Banten Makin Cemerlang
- Advertisement -