More
    BerandaBERITARealisasi Investasi Semester I Tahun 2018, Investasi di Banten Makin Kondusif

    Realisasi Investasi Semester I Tahun 2018, Investasi di Banten Makin Kondusif

    Keberhasilan investasi di Banten dapat dilihat dari tren investasi yang terus meningkat. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, nilai investasi Provinsi Banten periode Semester I Tahun 2018 telah terealisasi sebesar Rp.29,99 triliun dengan 2.055 proyek.
    Berdasarkan laporan tersebut realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Banten Semester I tahun 2018 menempati urutan ke-3 setelah Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan nilai investasi mencapai Rp. 21,97 triliun dari 1.518 royek. Demikian halnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Banten cukup tinggi, yakni berada di peringkat ke-7 dengan nilai investasi mencapai Rp 8 triliun dengan 537 proyek.
    Wilayah Investasi
    Dari sebaran investasi semester I Tahun 2018, nilai investasi tertinggi PMA berada di Kota Cilegon dengan nilai inveastasi sebesar Rp. 7,50 triliun dengan 145 proyek, selanjutnya berturut-turut Kabupaten Tangerang sebesar Rp. 7,09 triliun dengan 610 proyek, Kota Tangerang sebesar R. 2,39 triliun dan 336 proyek, Kabupaten Serang sebesar Rp. 2,14 triliun dan 204 proyek, Kota Serang sebesar Rp. 1,97 triliun dan 20 proyek, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp. 553 miliar dan 178 proyek, Kabupaten Lebak sebesar Rp. 297 miliar dan 20 proyek, dan Kabupaten Pandeglang sebesar Rp. 177 juta dan 5 proyek.
    Sama halnya dengan PMA, realisasi investasi pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ditempati kota Cilegon dengan nilai investasi sebesar Rp. 2,45 triliun dan 53 proyek, selanjutnya berturut-turut Kabupaten Tangerang sebesar Rp. 1,93 triliun dan 231 proyek, Kabupaten Serang Rp. 1,76 triliun dan 85 proyek, Kota Tangerang Selatan sebesar Rp. 1,11 triliun dan 26 proyek, Kota Tangerang sebesar Rp. 656,69 miliar dan 114 proyek, Kabupaten Pandeglang sebesar Rp. 69,28 miliar dan 6 proyek, Kota Serang sebesar Rp. 23,66 miliar dan 9 proyek, dan Kabupaten Lebak sebesar Rp. 178,8 juta dan 13 proyek.
    Sektor
    Pada semester I Tahun 2018, sektor dengan nilai investasi tertinggi pada Penanaman Modal Asing (PMA) adalah Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik sebesar Rp. 4,99 triliun dengan 196 proyek, selanjutnya disusul Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi sebesar Rp. 4,73 triliun dan 178 proyek, Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp. 4 triliun dan 63 proyek, Listrik, Gas dan Air sebesar Rp. 2,14 triliun dan 19 proyek, dan Industri Karet, Barang dari karet dan Plastik sebesar Rp. 1,21 triliun dan 95 proyek.
    Pada Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN), sektor dengan nilai investasi tertinggi juga terjadi pada Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik dengan nilai investasi sebesar Rp.1,84 triliun dan 108 proyek, selanjutnya disusul Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp. 1,49 triliun dan 13 proyek, Perdagangan dan Reparasi sebesar Rp. 1,08 triliun dan 28 proyek, Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi sebesar Rp. 1 triliun dan 68 proyek, dan Listrik, Gas dan Air sebesar Rp. 556,80 miliar dan 19 proyek.
    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Wahyu Wardhana mengatakan, realisasi investasi tersebut merupakan indikator dan keberhasilan Provinsi Banten sebagai salah satu tujuan investasi.
    “Kami terus berkomitmen mempromosikan potensi investasi di Banten, salah satunya sektor pariwisata yang menjadi perhatian pemerintah,” kata Wahyu saat menjadi narasumber dialog investasi yang digelar di pendopo Gubernur Banten, Senin (27/08).
    Tak hanya itu, Untuk mendorong pertumbuhan investasi, Pemprov Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten tak sekadar mengandalkan potensi alam dan letak geografis semata, tetapi juga telah dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan rasio kemudahan berusaha melalui layanan perizinan terpadu PTSP.
    Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang menjadi narasumber dalam dialog tersebut memaparkan, sebagai tujuan investasi, ada banyak potensi investasi di Banten yang bisa ‘dijual’ kepada para investor, salah satunya sektor pariwisata. Salah satunya yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah Provinsi Banten adalah revitalisasi Kawasan Banten Lama.
    “Kita ingin nantinya wisata religi Banten Lama berhasil menarik wisatawan yang pada akhirnya akan memberikan multiplier effect pada sektor lain,” jelas Wagub.
    Sejauh ini pekerjaan revitalisasi Banten Lama telah mengalami perkembangan sejak ditandatanganinya MoU atau Nota Kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemkot dan Pemkab Serang pada Bulan Juli 2018, antara lain kanal di sekitar kawasan yang selama ini diketahui kumuh dan kotor serta menjadi tempat usaha liar, sudah mulai dilakukan perbaikan dan pembangunan untuk fasilitas wisata air, daerah depan masjid diperbaiki sehingga lebih rapih dan tertata, serta ditambahkan fasilitas terminal wisata yang lebih representatif untuk menampung wisatawan yang datang berkunjung.
    “Tentu saja aksesibilitas dalam hal ini sangat penting sebagai penunjang kegiatan investasi. Oleh karenanya kita berharap pembangunan yang masuk dalam proyek strategis nasional seperti Tol Serang-Panimbang akan memberikan dampak bagi pertumbuhan investasi di Banten,” ujarnya.[Sukma]

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular