Sebagai ibu kota Provinsi Banten, Kota Serang masih harus berbenah di berbagai sisi. Banyak pekerjaan rumah yang banyak dikeluhkan masyarakat yang belum bisa dituntaskan hingga kini, seperti permasalahan sampah, macet, hingga banjir.
Permasalahan lainnya, terkait perawatan fasilitas umum pun masih menghantui, salah satunya fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang beberapa di antaranya terkesan tidak dirawat, dibiarkan, bahkan dianggap berbahaya bagi penggunanya.
Sebagai contoh, JPO yang menghubungkan Alun-Alun Kota Serang dengan Mal Serang (Ramayana Serang) yang kondisinya banyak sampah, plat besi yang kini sudah berkarat dan berlubang, hingga kabel instalasi listrik yang dibiarkan menjulur ke bawah.
Sebelumnya, JPO Alun-Alun Kota Serang banyak dimanfaatkan masyarakat tidak hanya untuk menyeberang, tetapi juga untuk berteduh, berjualan, bahkan untuk mengamen atau mengemis di dalamnya. Terlebih, di momen-momen tertentu di mana orang-orang yang melintasi JPO sedang ramai-ramainya, seperti di jam pulang kerja, saat liburan, menjelang hari raya atau tahun baru, dan ketika ada perayaan tertentu.
Kini, JPO bukan lagi jadi pilihan utama masyarakat saat ingin menyeberang dari Alun-Alun Kota Serang ke arah Mal Serang dan sebaliknya.
Fasilitas umum seperti Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), sejatinya memberikan rasa aman dan nyaman, bukan sebaliknya.
Tidak hanya sekali, masyarakat mengeluhkan permasalahan ini secara langsung maupun melalui media sosial kepada Pemerintah Kota Serang ataupun pihak terkait. Namun, tanggapan adalah kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang masyarakat bisa lihat sendiri sekarang. (bian)