Pakistan menarik duta besarnya dari Iran. Negara itu juga menghalangi utusan Teheran untuk kembali ke Islamabad Rabu waktu setempat.
Keputusan diambil pasca serangan udara dilancarkan Iran ke Pakistan, Selasa malam. Ini menewaskan dua anak di bagian barat negara itu.
“Pelanggaran kedaulatan Pakistan oleh Iran yang tidak beralasan dan terang-terangan,” kata juru bicara Pakistan Mumtaz Zahra Baloch dalam sebuah pernyataan pada Rabu, seperti dikutip AFP, Kamis (18/1/2024).
“(Ini) adalah pelanggaran terhadap hukum internasional dan tujuan serta prinsip Piagam PBB,” tambahnya.
Diplomat utama Teheran bersikeras bahwa angkatan bersenjata negaranya telah menargetkan “kelompok teroris Iran” Jaish al-Adl di Pakistan. Iran sendiri menyebutnya sebagai “langkah tegas dalam menanggapi agresi terhadap keamanan negara”.
Dibentuk pada tahun 2012, Jaish al-Adl masuk daftar hitam oleh Iran sebagai kelompok teroris. Kelompok itu telah melakukan beberapa serangan di wilayah Iran dalam beberapa tahun terakhir.
“Tidak ada warga negara Pakistan yang bersahabat dan bersaudara yang menjadi sasaran rudal dan drone Iran,” kata Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian di sela-sela Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.
Dalam keterangan terpisah, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Amir-Abdollahian berbicara dengan timpalannya, Menlu Pakistan Jalil Abbas Jilani. Ia menekankan bahwa “kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan menjadi perhatian besar”.
Menurut ringkasan percakapan yang dirilis Teheran, Amir-Abdollahian kemudian mengatakan “Jaish al-Adl adalah kelompok teroris yang bertindak melawan keamanan bersama kedua negara. Selain Pakistan, Iran sebelumnya telah melancarkan serangan rudal terhadap “markas mata-mata” di wilayah Kurdi Irak dan “kelompok teror” di Suriah.[]
Sumber: cnbcindonesia.com