Salah satu ciri khas fisik ras kaukasoid di Eropa adalah memiliki warna mata biru. Umumnya orang Indonesia memiliki warna mata hitam atau cokelat, namun tiga suku di Indonesia ini memiliki keunikan tersendiri karena memiliki mata biru.
- Suku Lamno
Masyarakat Desa Lamno Aceh sebagian besar punya mata dengan warna biru yang indah, berkulit putih, hidung mancung, dan postur tinggi layaknya orang Eropa. Hal tersebut berasal dari kawin campur antara penduduk setempat di masa lalu dengan orang-orang dari bangsa Portugis yang berdagang di Indonesia. - Suku Lingon
Suku di pedalaman Halmahera Maluku ini memiliki kulit putih dan mata biru. Berawal dari kisah 300 tahun yang lalu saat kapal Eropa tenggelam di perairan Halmahera, orang-orang yang selamat membangun pemukiman tempat tinggal di tengah hutan Halmahera Timur, sehingga sejak saat itu hidup komunitas Suku Lingon. - Suku Buton
Terletak di Sulawesi Tenggara, penduduk Pulau Buton memiliki keunikan genetik yaitu mata biru yang unik, kulit cerah khas orang Eropa, dan hidung mancung. Fenomena ini erat dengan sejarah penjelajahan rempah-rempah di Indonesia pada abad ke-16. Awalnya pria Portugis bernama Pitter menikahi putri dari Raja Siompu II, yaitu Waode Kambaraguna. Anak pertama mereka menjadi generasi pertama yang punya mata biru.
Selain karena jejak keturunan orang Indonesia dengan orang asing yang menikah atau berinteraksi, kemunculan mata berwarna biru juga kemungkinan disebabkan oleh kondisi genetik langka, sindrom Waardenburg.
Waardenburg merupakan kondisi yang menyebabkan adanya perbedaan pigmen yang dilihat pada iris mata, rambut, dan kulit, bahkan sering terkait dengan pendengaran. Sindrom tersebut menghasilkan warna iris mata jadi biru cerah, biru kelabu, atau heterochromia (mata satu memiliki warna yang berbeda dari mata lainnya, atau sebagian iris mata punya warna berbeda).
Mata biru ketiga suku yang ada di Indonesia menjadi salah satu ciri khas keunikan identitas dan daya tarik tersendiri yang menunjukkan keanekaragaman genetik manusia.
[Radika Dzikru Bungapadi]





