More

    Manfaatkan Limbah Industri, Pengrajin di Desa Tegal Maja Serang Banten Hasilkan Beragam Produk

    SERANG – Warga Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten berhasil memanfaatkan limbah industri yang ada di sekitarnya menjadi produk kerajinan bernilai jual tinggi.

    Diketahui, desa yang berada di wilayah Kabupaten Serang bagian Timur ini banyak dikelilingi pabrik-pabrik yang memunculkan limbah.

    Sehingga pihak desa berinisiatif untuk memberikan pelatihan kepada warga desanya, untuk membuat berbagai kerajinan cantik yang bermanfaat dan bisa diserap pasar.

    Kepala Desa Tegal Maja, Muhamad Iksan mengungkap, bahwa selama ini desanya memang dikenal sebagai desa perajin anyaman bambu, yang membuat alat-alat tradisional seperti tempat nasi dan sebagainya.

    Namun, seiring perkembangan zaman, Desa Tegal Maja berubah menjadi kawasan industri dan membuat para perajin meninggalkan aktivitas tersebut yang selama ini menjadi kearifan lokal.

    “Desa Tegal Maja ini memang nenek moyang kita itu adalah perajin anyaman bambu, tapi seiring perkembangan zaman pemikiran masyarakat itu berubah dan mulai meninggalkan kerajinan. Padahal itu sudah menjadi kearifan lokal kita,” ujar Iksan kepada wartawan, Sabtu, 25 Januari 2025.

    “Kemudian saya berfikir bagaimana agar anyaman ini bisa meningkat lagi, akhirnya saya latih dengan dana desa untuk mengupgrade anyaman bambu ini agar kekinian,” sambungnya.

    Ia mengatakan, sudah enam bulan para perajin di Desa Tegal Maja membuat kerajinan anyaman tas dengan menggunakan bahan baku limbah dari perusahaan kertas yang mengandung serat rotan.

    Semula hanya 20 orang pengrajin saja yang dilatih. Namun, kini jumlahnya bertambah menjadi 35 orang.

    “Dan itu kebanyakan ibu-ibu, jadi sembari mengurus rumah tangga, mereka juga produktif untuk membantu ekonomi keluarga,” ucap Iksan.

    Iksan menyebut, terdapat beberapa produk yang dihasilkan oleh perajin dari bahan baku limbah perusahaan kertas. Mulai dari tas, woldekor, dompet, dan sebagainya.

    Adapun untuk cara penjualan, dirinya mengaku memanfaatkan media sosial dan juga pameran.

    “Jadi dari perajin dibeli oleh desa dengan harga Rp 100 ribu – 200 ribu, tergantung tingkat kerumitan,” ucapnya.

    “Dan dijual melalui media sosial seperti tiktok, shopee dan sebagainya. Selain juga kita ikut pameran-pameran” kata Iksan.

    Ia mengaku, keberadaan kerajinan limbah tersebut telah memberikan dampak baik terhadap ekonomi warga masyarakatnya.

    Dirinya berharap, ke depan kerajinan limbah kertas di Desa Tegal Maja dapat menjadi home industri, yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat.

    “Saya juga ingin di Desa Tegal Maja ini menjadi pusat oleh-oleh untuk Provinsi Banten, tapi kita masih mengukur kemampuan dan itu juga perlu proses,” pungkasnya.(Roy)

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    45,000PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru