Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan wilayah Lombok Utara, Barat dan Timur telah diguncang 1.005 gempa susulan sejak 29 Juli hingga 19 Agustus 2018.
Dilansir cnnindonesia, jumlah tersebut belum termasuk data pada Selasa (21/8). Tercatat 180 kali gempa bumi. Dari 180 gempa itu, 13 diantaranya berkekuatan cukup kuat yakni dengan kekuatan 4-5,6 Skala Richter (SR).
“Gempa susulan terjadi di kisaran kedalamannya 10 km. Cukup dangkal,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Senin (30/7).
Sutopo mengatakan bahwa jumlah gempa tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Gempa bertubi-tubi itu telah mengakibatkan trauma kepada masyarakat hingga banyak orang yang memilih tinggal di tenda meski rumah mereka masih berdiri. Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait telah menurunkan bantuan terutama bagi anak-anak agar mereka tidak trauma.
“Untuk kebutuhan kebutuhan terkait dengan psikososial terus dilakukan hampir setiap hari pasti ada di sana baik yang dilakukan pemerintah maupun NGO yang ada di sana,” lanjutnya.
Selain kerugian psikis, rentetan gempa juga menyebabkan kerugian dan kerusakan yang diperkirakan sebesar Rp 7,7 triliun.
“Rumah rusak ada 73.843 sedangkan fasilitas umum seperti rumah sakit, jembatan, bendungan dan fasilitas sosial seperti sekolah rusak totalnya 798 bangunan,” ujarnya.
Sementara, terkait status bencana nasional Sutopo belum dapat berkomentar. Meskipun belum ditetapkan sebagai bencana nasional, BNPB memastikan akan membantu pemerintah daerah dalam penyediaan bantuan hingga rehabilitasi dan rekonstruksi NTB.[]
Lagi, Lombok Diguncang 1.005 Gempa Susulan
- Advertisement -