Mengorek kuping dengan cotton bud atau alat lainnya mungkin sudah menjadi kebiasaan banyak orang untuk membersihkan telinga dari kotoran atau rasa tidak nyaman. Namun, aktivitas ini sebenarnya berisiko tinggi dan bisa membawa dampak buruk pada kesehatan telinga. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengorek kuping sebaiknya dihindari.
1. Merusak Gendang Telinga
Telinga bagian dalam sangat sensitif, dan mengorek kuping terlalu dalam atau dengan alat yang tidak tepat dapat merusak gendang telinga. Gendang telinga yang rusak dapat menyebabkan gangguan pendengaran, rasa sakit yang hebat, hingga infeksi. Jika robekan pada gendang telinga parah, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk memperbaikinya.
2. Mendorong Kotoran Lebih Dalam
Alih-alih membersihkan telinga, mengorek kuping sering kali malah mendorong kotoran (serumen) lebih jauh ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan kotoran menumpuk dan menyumbat saluran telinga, yang pada akhirnya menyebabkan infeksi, gangguan pendengaran sementara, dan ketidaknyamanan.
3. Risiko Infeksi Telinga
Kotoran telinga sebenarnya berfungsi sebagai pelindung alami dari infeksi karena memiliki sifat antimikroba dan melindungi telinga dari debu serta partikel kecil. Mengorek kuping dapat mengganggu lapisan pelindung alami ini dan meningkatkan risiko infeksi pada telinga bagian dalam. Infeksi telinga bisa menyebabkan nyeri, demam, hingga masalah pendengaran yang lebih serius jika tidak segera ditangani.
4. Menyebabkan Iritasi dan Peradangan
Menggunakan alat seperti cotton bud, jepit rambut, atau bahkan jari untuk mengorek telinga bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di dalam saluran telinga. Iritasi yang berulang-ulang dapat menyebabkan peradangan, yang dikenal sebagai otitis eksterna (infeksi telinga luar). Kondisi ini sering dikenal sebagai swimmer’s ear dan bisa sangat menyakitkan.
5. Rasa Tidak Nyaman dan Telinga Berdenging
Salah satu akibat dari mengorek telinga secara tidak hati-hati adalah tinnitus, kondisi di mana seseorang mendengar suara berdenging atau berdengung di telinga tanpa adanya sumber suara eksternal. Tinnitus bisa terjadi karena iritasi atau kerusakan pada saraf di telinga bagian dalam yang disebabkan oleh pengorekan yang terlalu dalam atau kasar.
Alternatif Aman untuk Menjaga Kebersihan Telinga
Meskipun banyak orang merasa perlu membersihkan telinga secara rutin, sebenarnya telinga memiliki mekanisme pembersihan alami. Serumen (kotoran telinga) secara alami akan bergerak keluar dari telinga dan terbuang tanpa perlu bantuan alat.
Berikut beberapa cara yang lebih aman untuk menjaga kebersihan telinga:
- Biarkan Serumen Keluar Secara Alami: Telinga mampu membersihkan dirinya sendiri. Serumen yang berlebih akan keluar dengan sendirinya saat mandi atau ketika menggerakkan rahang, seperti saat mengunyah atau berbicara.
- Gunakan Larutan Pembersih Telinga: Jika Anda merasa ada penumpukan kotoran telinga, Anda bisa menggunakan larutan pembersih telinga yang dijual bebas di apotek. Larutan ini akan melunakkan kotoran telinga sehingga lebih mudah keluar.
- Konsultasikan dengan Dokter THT: Jika Anda merasa kotoran telinga menumpuk atau ada masalah lain, cara paling aman adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan). Dokter akan menggunakan alat khusus untuk membersihkan telinga dengan aman dan tanpa risiko.