More
    BerandaBERITAKetahui Bahaya Takjil yang Tak Aman Konsumsi

    Ketahui Bahaya Takjil yang Tak Aman Konsumsi

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pengecekan berkala di seluruh pasar takjil Indonesia. Pengecekan ini sudah dilakukan sejak sebelum masuk bulan Ramadan.

    Masih banyak ditemukan bahan berbahaya pada beberapa takjil yang ditemui dalam inspeksi. Bahan berbahaya ini dicampur ke dalam makanan dan dijual oleh pedagang yang tidak bertanggungjawab.

    Kepala BPOM Indonesia, Taruna Ikrar menyatakan bahwa terdapat campuran boraks, formalin, rhodamin B, methanyl yellow pada makanan takjil yang ditemui di Pasar Takjil Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Selasa, 11 Maret 2025.

    Boraks merupakan zat kimia berupa garam mineral putih mengandung boron dan oksigen. Biasanya digunakan sebagai pembersih, pengawet, dan antiseptik. Boraks sering ditemukan di makanan dengan tekstur kenyal, tidak lengket, bahkan sulit untuk putus, seperti bakso, cilok, atau jajanan yang sulit digigit. Bahaya dari boraks ini dapat menyebabkan keracunan seperti mual, muntah, diare, dan kematian jika dikonsumsi berlebihan, memengaruhi fungsi organ ginjal, hati, dan sistem saraf, serta dapat menyebabkan kanker.

    Formalin adalah senyawa kimia beracun yang membahayakan kesehatan manusia. Sifat formalin tidak berwarna, baunya menyengat dan mudah menyebar di udara, serta dapat menyebabkan kematian jika tertelan. Biasanya formalin digunakan untuk membunuh bakteri, pembersih rumah, pengawet mayat, serta bahan campuran perabotan kayu. Jika digunakan untuk makanan, tentu sangat berbahaya bagi manusia. Dalam pengecekan BPOM, formalin ditemukan di mie basah, tahu, ikan segar, dan daging ayam segar. Ciri-cirinya adalah makanan tidak lengket, tidak mudah hancur, mengkilat, dan jarang dihinggapi lalat.

    Sementara makanan yang mengandung pewarna tekstil seperti rhodamin B dan methanyl yellow biasanya punya warna yang mencolok dan titik-titik warna tidak merata. Zat pewarna sintetik ini berbahaya dan dilarang untuk digunakan ke dalam makanan karena dapat menimbulkan iritasi, gangguan organ, dan kanker. Ciri-ciri makanan dengan zat berbahaya ini adalah memiliki warna mencolok dan berpendar, ada rasa pahit, bau tidak alami, dan rasa gatal di tenggorokan setelah memakannya.

    Penting untuk selalu berhati-hati dalam membeli makanan. Kurangi konsumsi makanan yang tak sehat bagi tubuh. Perlu ketelitian dalam membeli makanan berbuka puasa. Perbanyaklah asupan makanan bergizi di bulan Ramadan agar membawa keuntungan bagi kesehatan, bukan kerugian.

    [Radika Dzikru Bungapadi]

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular