SERANG – Inspektorat Provinsi Banten menggelar sosialisasi secara serentak tentang pendidikan antikorupsi di lingkungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Banten, yang digelar di ruang Aula Lt 3 Inspektorat Banten, KP3B, Kota Serang, Jumat, 17 Januari 2025.
Acara ini diselenggarakan atas inisiasi Penyuluh Anti Korupsi Banten, Inspektorat Banten, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Korda Kota Serang.
Sebanyak 1.375 peserta dari berbagai kalangan turut diundang untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Dengan rincian 1.125 peserta melalui zoom, dan 250 peserta di ruang Aula. Termasuk melibatkan kepala sekolah SMA/ SMK, hingga para pelajar SMA/ SMK.
Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Provinsi Banten, Ratu Syafitri mengatakan, tujuan acara ini digelar dalam rangka mencari solusi alternatif dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi sejak dini.
“Sebenarnya ada catatan, yaitu tidak ada korupsi sejak dini tetapi pemahaman (korupsi) sejak dini itu harus kita perbaiki, kita diskusikan,” ungkap Syafitri, dalam sambutannya.
Dalam pandangannya, dirinya bertanya apakah anak-anak tahu bahwa mereka melakukan tindakan korupsi.
Oleh karenanya, Inspektorat Banten melakukan sosialisasi tersebut guna membedah siapa sesungguhnya yang melakukan korupsi sejak dini.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Nanan Supiana mengungkapkan, terkait penanganan korupsi dalam skala kecil yang masif tindakan penyalahgunaan, dan dilakukan oleh pejabat publik yang dijadikan sebagai kebiasaan.
“Masyarakat memberikan imbalan sebagai bentuk terima masih. Tentu hal ini menjadi kebiasaan dan masalah. Karena dengan kebiasaan seperti itu akan menjadi peristiwa gratifikasi atau penyuapan,” ujarnya, saat membacakan sambutan Pj Gubernur Banten Abdulrouf Damenta.(Roy)
