SERANG, Sultantv.co – Dewan Pembina Yayasan Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang, KH. Embay Mulya Syarif, meminta kepada Wali Kota Serang untuk merombak total kepengurusan DKM Masjid Agung Ats Tsauroh.
Permintaan perombakan ini lantaran pengurus DKM Masjid Agung Ats Tsauroh dinilai tidak solid, sehingga menimbulkan polemik dana operasional pada kegiatan Bazar Ramadan 1446 Hijriah lalu.
“Kita minta kepada pak Walikota untuk merevisi total kepengurusan DKM Masjid Agung Ats Tsauroh, karena memang kepengurusan yang baru dibentuk ini tidak solid dan tidak kompak. Alhamdulillah beliau menanggapi dan akan dilakukan revisi total,” kata KH Embay, saat melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Serang di gedung Puspemkot Serang, Senin, 28 April 2025.
Ia mengatakan, akan menyeleksi orang-orang tertentu yang memiliki kemampuan untuk mengurus Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang.
Meski diakui Embay, bahwa hanya orang-orang terbatas yang bisa memanage Masjid Agung. Termasuk masjid di perkampungan pun tidak semua orang bisa mengurusnya.
“Insya Allah segera nanti ada SK (Surat Keputusan) yang baru, mengganti kepengurusan DKM Masjid Agung Ats Tsauroh saat ini. Insya Allah akan berjalan lebih baik lagi,” ungkap salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten ini.
KH Embay menegaskan, pergantian kepengurusan DKM Masjid Agung Ats Tsauroh harus segera dilakukan secepatnya, demi keberlangsungan masjid tersebut sebagai masjid kebanggaan masyarakat Kota Serang.
“Secepatnya. Ya mudah-mudahan tidak sampai akhir Minggu ini,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Masjid Agung Ats Tsauroh Kota Serang, H. Sanwani mengungkapkan bahwa polemik dana operasional kegiatan Bazar Ramadhan 1446 Hijriah muncul ke publik setelah adanya pemberitaan dari berbagai media.
“Ya kalian tahu sendiri. Justru kalian yang menginformasikan ke yayasan. Kepada DKM Masjid yang ada sekarang kami ucapkan terima kasih. Namanya orang banyak pro dan kontra pasti ada. Tapi karena sudah muncul di media apapun konsekuensinya harus diselesaikan,” ujar Sanwani.
Ia juga mengakui jika keberadaan pengurus DKM Masjid Agung Ats Tsauroh saat ini menjadi tidak solid, salah satunya adalah polemik dana operasional kegiatan Bazar Ramadan.
Tapi, menurut dia, pengurus DKM yang kemarin memiliki latar belakang berbeda, sehingga pihak yayasan tidak sempat memberikan edukasi.
“Jadi yayasan itu tadinya kalau engga ribut-ribut kemarin ada rencana mau mengadakan satu acara untuk memberikan satu pemahaman kepada pengurus DKM. Belum sempat terjadi seperti itu,” ungkap dia.
Saat ini, dikatakan Sanwani, pihak yayasan sudah menyiapkan sebanyak 10 kandidat sebagai calon Ketua DKM Masjid Agung Ats Tsauroh, dan secepatnya akan dilakukan pergantian.
“Kan sudah ada 10, itu nanti diambil yang 9 orang itu,” ucapnya. (Roy)