Untuk memastikan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mendapatkan pelayanan terbaik, para Direksi BPJS Kesehatan Cabang Serang melakukan peninjauan langsung di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan yang ada di Kota Serang dan Kabupaten Serang.
Peninjauan itu pun, selain memastikan pelayanan, juga untuk memperingati HUT BPJS Kesehatan ke-50 tahun. Para Direksi BPJS Kesehatan Cabang Serang pun turut melayani langsung para peserta JKN-KIS yang datang berkunjung. Hal itu disampaikan oleh Deputi Direksi Bidang Akuntansi, BPJS Kesehatan Cabang Serang, Heru Chandra usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Cabang Serang, Jum’at(6/7).
Heru mengatakan, memberikan pelayanan langsung kepada para peserta JKN-KIS, merupakan kegiatan eksekutif frontliner dan wujud komitmen BPJS Kesehatan Cabang Serang dalam menjaga serta mengoptimalkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
“Karena kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Makanya ke depan, kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh berkurang, karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, para Direksi dan senior leader BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).
“Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Heru.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, sambungnya, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85 persen populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.
“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single player institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC), alias Cakupan Kesehatan Semesta. Sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 Puskesmas, 5.023 Dokter Praktik Perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap, 643 Klinik Rawat Inap, 20 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 RS dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, dan 1.079 Optik.[Rep]
Direksi BPJS Kesehatan Cabang Serang Tinjau Langsung Pelayanan JKN-KIS
- Advertisement -