JAKARTA – Nama Dahnil Anzar Simanjuntak mulai bergema ke seluruh penjuru Indonesia saat didaulat menjadi Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Panasnya perhelatan Pilpres 2019 yang mempertemukan Paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf dan Paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi, membuat Dahnil dituntut banyak bicara ke media.
Namun siapa sangka, jika pemuda Muhammadiyah ini awalnya memiliki cita-cita menjadi dosen. Perjalanan hidup pria yang akrab disapa Anin ini, dalam meraih keinginannya tidaklah mulus.
“Sejak SMA keinginan saya jadi Dosen, makanya saat saya sempat terpaksa berhenti kuliah karena tidak mampu bayar, itu rasanya sedih sekali,” kata Dahnil Anzar dalam talkshow Stafsus A1, Rabu (23/11/2022).
Meski demikian, ia tidak menyerah. Dahnil bersama teman-temannya membuka kursus Bahasa Inggris bernama Garis English Center Club (GECC). Selain mengelola Lembaga kursusnya, Dahnil juga menjadi tukang parkir demi mencukupi segala kebutuhannya.
“Disini saya belajar, hidup yang menderita adalah ketika kita tidak bisa memilih dan harus mengalah dengan keadaan. Sesungguhnya yang paling menggembirakan itu kita bisa memilih dan melakukan hal yang kita sukai,” tuturnya.
Demi mewujudkan cita-cita, segala upaya pun dilakukannya. Meski dalam prosesnya ada jalan buntu dan kegagalan, ternyata Daniel menemukan ada rahasia tuhan dibalik semuanya.
“Rencana awal saya tidak terlaksana walaupun sudah berusaha. Ternyata sesuatu yang tidak saya suka, ternyata itu jalan terbaik yang diberikan Allah. Saya awalnya tidak mau sekolah di Muhammadiyah, ternyata dari situ semuanya berawal,” tuturnya.
Diketahui, pria yang aktif di organisasi Muhammadiyah ini pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2009-2014. Lalu, dalam Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-16 di Padang, Sumatera Barat, ia dipilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. []
