SERANG – Sebanyak 312.000 anak putus sekolah di Provinsi Banten menjadi raport merah Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar selama satu tahun. Hal itu disampaikan DPC GMNI Serang saat unjuk rasa di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Selasa (9/5).
Ketua DPC GMNI Serang, Nurlatif mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja Pj Gubernur yang belum bisa menyelesaikan problematika yang ada di provinsi Banten.
Ia bersama 50 mahasiswa lainnya menganggap Al Muktabar gagal dalam mengemban amanah sebagai Pj Gubernur Banten. “Masih banyak problematika yang belum terselesaikan, baik dari dunia pendidikan, dunia kesehatan, stunting, pengangguran, ekonomi, persoalan agraria, yang belum terselesaikan,” ucap Nurlatif.
Kata dia, angka putus sekolah di Provinsi Banten sangat tinggi mencapai 312.000 anak lebih.
Menurutnya ketimpangan juga terjadi pada kualitas infrastruktur pendidikan yang berakibatkan pada proses PPDB yang semrawut dan kurang adanya perhatian terhadap tenaga pendidik.
“Sepanjang 1 Tahun menjabat PJ Gubernur tidak mampu menangani kemiskinan di Banten, tingkat inflasi ketiga se-nasional dan diperburuk dengan kondisi pengangguran provinsi Banten yang bertengger diposisi pertama secara nasional,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan tuntutan lainnya, seperti percepat penanganan sebagai langkah penurunan dan penyelesaian agenda Zero Stunting. Wujudkan reforma agraria sejati di Banten serta laksanakan dan Perkuat regulasi untuk mencapai swasembada pangan daerah.
Segera Tuntaskan problematika kemiskinan dan pengangguran di Banten. Wujudkan fasilitas pendidikan yang berkualitas tanpa syarat. Laksanakan pelayanan kesehatan tanpa syarat. Tolak politik upah murah. Ciptakan reformasi birokrasi yang baik dan bersih untuk melayani rakyat.[Fik]