More

    Sumpah Pemuda ke-96: LKSB Gelar Seminar Inspiratif tentang Peran Generasi Muda dalam Membangun Bangsa

    Jakarta – Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-96, seminar bertajuk “Aktualisasi Peran Generasi Muda Dalam Menyamai Dan Menjaga Nilai-Nilai Demokrasi Dan Pancasila Serta Keikutsertaannya Dalam Pembangunan Bangsa” berlangsung di Hotel Bintang Baru Jakarta Pusat pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

    Seminar ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting serta puluhan pemuda yang memberikan pandangan mengenai kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa.

    Moderator acara, Halomoan, membuka seminar dengan menekankan betapa krusialnya peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan demokrasi.

    Dalam sesi diskusi, Abdul Ghopur selaku Direktur Eksekutif LKSB, mengungkapkan harapannya kepada pemuda yang baru dilantik dalam kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto. “Mereka harus berani membangun bangsa ini dengan ide-ide yang genuin, bukan sekadar memajang nama. Harapan saya adalah kita semua harus menjadi Indonesia seutuhnya, baik fisik maupun pemikiran,” tuturnya.

    Sementara itu, Prof. KH As’ad Ali, tokoh Nahdlatul Ulama, menegaskan, spirit ‘yalal wathon hubbul wathan minal iman,’ yang berarti cinta tanah air adalah bagian dari iman, menjadi kunci dalam perjuangan melawan kolonialisme. “Pancasila sebagai ideologi nasional harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan pembangunan bangsa harus berpedoman pada nilai-nilai tersebut,” ujarnya.

    Senada, Ir. Muhammad Johansyah, Marsekal Pertama TNI (Purn), menekankan pentingnya pendidikan dalam mencetak generasi muda yang unggul. “Pemuda harus mengambil pelajaran dari sejarah bangsa dan adaptif terhadap perubahan zaman. Jika pendidikan tidak tepat, pemuda di masa depan bisa menjadi beban negara,” ungkapnya.

    Dr. Lily Thahjandari akademisi Universitas Indonesia, menyoroti tantangan anak muda di era digital. “Pengaruh gadget dapat mengubah cara pemuda berinteraksi dan berpikir. Saya mengajak pemuda untuk menjaga kesehatan mental dan melestarikan ideologi Pancasila di tengah teknologi yang serba cepat ini,” kata akademisi UI.

    Alexander Gunawan Suryatmojo, pengamat pendidikan dan politik, mengkritik kurikulum pendidikan yang belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila. “Bangsa ini perlu mereformasi kurikulum untuk mempersiapkan generasi yang lebih baik,” katanya.

    Dalam acara tersebut, peserta diskusi juga memberikan tanggapan menarik. Advokat Riko Hutapea menekankan pentingnya pemuda memahami perkembangan hukum. “Ada asas hukum yang menyatakan bahwa semua orang dianggap mengetahui hukum. Jika pemuda melek hukum, insya Allah hidup mereka akan lebih baik dan terhindar dari masalah hukum,” tegasnya.

    Hikmat Subiadinata, seorang warga Jakarta, menambahkan bahwa pemuda harus memerangi hoaks. “Sebelum membagikan berita, penting untuk membaca, menelaah, dan mengonfirmasi kebenaran berita tersebut. Jika sudah dipastikan benar, barulah silakan membagikannya,” pungkasnya.

    Seminar ini menjadi ajang refleksi bagi pemuda Indonesia untuk memahami peran mereka dalam pembangunan bangsa serta tantangan yang harus dihadapi di era modern. (Jodi)

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    44,600PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru