CILEGON – Studi banding yang dilakukan Walikota Cilegon Helldy Agustian bersama para pejabat eselon dua dan pejabat eselon tiga menuai kritik. Salah satunya dari Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC).
Ketua IMC Hariyanto mengatakan, persoalan studi banding memang secara aturan main, sah-sah saja. Namun karena sejauh ini Walikota Cilegon sudah sering melakukan kunjungan kerja (kunker), maka yang jadi pertanyaan hasil dari studi banding atau kunker itu apa? Formulasi dan implementasinya apa?
“Kunker yang mereka lakukan ini kan kunjungan kerja bukan kunjungan wisata. Jadi harus jelas dan konkret hasilnya,” katanya kepada Sultan TV, Kamis (28/10)
Hariyanto menilai, kunker itu bukanlah agenda yang sangat penting. Seluruh program kerja Pemkot yang termaktub dalam KCS yang pernah dijanjikan masih bisa dilaksanakan tanpa menggelar kunker.
“Selain menunggu formulasi hasil kunker, yang paling urgent ditunggu masyarakat itu sebenarnya adalah Implementasi KCS. Jadi gak usah jauh-jauh kesana selesaikan dulu yang disini,” terang Hariyanti.
Hariyanto meminta, agar Walikota fokus dulu terhadap program yang sudah dijanjikan,yaitu KCS.
DIketahui, Walikota bersama para kepala dinas/badan,dan para kepala bidang melakukan studi banding ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali terkait mall pelayanan publik dan briket batu bara. (mam)