Koalisi Indonesia Maju dan sejumlah partai politik lainnya atau KIM plus resmi mengusung Ridwan Kamil (RK)-Suswono maju Pilgub Jakarta. Ridwan Kamil-Suswono didukung KIM, PKS, NasDem, hingga PKB.
Deklarasi dukungan KIM plus digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta (19/8/2024). Ridwan Kamil-Suwono turut hadir dalam acara deklarasi tersebut bersama pimpinan partai politik koalisi. Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka hadir dalam deklarasi ini.
Pimpinan partai politik yang hadir antara lain, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus, Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya, dan Sekjen NasDem Hermawi Taslim.
Turut hadir pula Sekjen PPP Arwani Thomafi, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Waketum Gelora Fahri Hamzah, Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka, dan Plt Sekjen Garuda Ihsan Jauhari.
Para pimpinan partai politik KIM plus kemudian deklarasi mendukung Ridwan Kamil-Suswono dibacakan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Selanjutnya, para pimpinan KIM plus menandatangani deklarasi mendukung Ridwan Kamil-Suswono.
Ridwan Kamil
Ridwan Kami memiliki nama lengkap yakni Mochamad Ridwan Kamil. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat pada 4 Oktober 1971. Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara.
Ayah Ridwan Kamil bernama Dr. Atje Misbach Muhjiddin, S.H. yang berprofesi sebagai Doktor sekaligus dosen di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Sementara ibunya bernama Tjutju Sukaesih.
Selain itu, ayah Ridwan Kamil merupakan keturunan dari kyai Muhyidin atau yang dikenal Mama Pagelaran yang merupakan pendiri tiga pesantren di Sumedang dan Subang, Jawa Barat.
Pada 1984, Ridwan Kamil menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Banjarsari III Bandung. Kemudian, ia meneruskan ke jenjang pendidikan pertama di SMP Negeri 2 Bandung dan lulus pada 1987.
Setelahnya, pada 1990, Ridwan Kamil meneruskan ke pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Bandung. Setamat SMA, ia melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada 1995 dengan gelar Sarjana Teknik di bidang arsitektur.
Ia melanjutkan studi S-2 atau magister di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat selama dua tahun hingga memperoleh gelar Master of Urban Design pada 1999 hingga 2001.
Selama perkuliahan, ia mengandalkan bantuan beasiswa untuk menopang kuliah dan biaya hidupnya.
Ia juga bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley. Setelah lulus S2, Ridwan Kamil bekerja sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat.
Setelah selesai S-2, Ridwan Kamil kembali ke Indonesia dan menjadi dosen tidak tetap di ITB selama 14 tahun. Ia mengajar program studi Teknik Arsitektur.
Selain menjadi dosen, pada 2004, Ridwan Kamil mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitek, dan desain.
Dalam menjalankan perusahaannya itu, ia dibantu oleh teman-temannya, yaitu Achmad D Tardiyana, Reza Nurtjahja, dan Irvan W Darwis. Sejak itu, nama Ridwan Kamil menjadi terkenal sebagai arsitektur yang penuh kreasi.
Karier Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung
Pada 2013, Ridwan Kamil dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerakan Indonesia Raya sebagai wali kota Bandung dengan menggandeng Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil wali kota.
Dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung pada 28 Juni 2013, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih suara sebanyak 45,24 persen dan menjadikan keduanya sebagai pemenang.
Pada 16 September 2013, Ridwan Kamil dan Oded Muhammad Danial resmi dilantik menjadi Wali kota dan Wakil Wali kota Bandung periode 2013 sampai 2018. Salah satu program kerjanya, yakni dengan membuat Bandung Command Center, sebuah pusat kendali Kota Bandung, dengan didukung oleh GPS tracking dan CCTV di berbagai tempat untuk memantau kondisi Kota Bandung, selain itu berguna dalam rangka mewujudkan kota Bandung yang cerdas.
Pada 4 Februari 2017, Ridwan Kamil meresmikan jembatan pejalan kaki dari Cihampelas ke Tamansari yang diberi nama Teras Cihampelas, tujuannya untuk mengatasi kemacetan di Jalan Cihampelas.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran Rp45 miliar ini memiliki panjang 450 m, yang terbagi menjadi tiga zona, yaitu kuliner, souvenir dan taman serta mampu menampung 180 pedagang. Bahkan untuk kendaraan juga dapat diparkir di Tamansari.
Karier Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat
Pada 2018 dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil diusung sebagai calon Gubernur dan menggandeng Uu Ruzhanul Ulum sebagai wakilnya oleh PPP, PKB, Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Komisi Pemilihan Umum atau KPU Provinsi Jawa Barat secara resmi menetapkan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Jawa Barat pada periode 2018 sampai 2023.
Hal itu diungkapkan dalam rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon terpilih pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada 2018 beralamatkan di Kantor KPU Jawa Barat, Jalan Garut.
Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum mendapatkan suara terbanyak sebesar 32,88 persen atau 7.226.254 suara.
Sebelum dan selama menjabat sebagai gubernur, Ridwan Kamil dikenal menggunakan berbagai media sosial, seperti Instagram, Twitter, maupun TikTok untuk berinteraksi dengan masyarakat, guna menyebarkan narasi-narasi dan melaporkan progres-progres yang telah pemerintah lakukan.
Menurut Ridwan Kamil, media sosial memungkinkannya untuk mendengarkan saran, kritik, dan bahkan protes dari masyarakat yang tidak setuju dengan kebijakan yang ia terapkan sebagai gubernur Jawa Barat.
Selain itu, transportasi publik yang aman dan nyaman serta masalah kemacetan menjadi kritik penting di kepemimpinan Ridwan Kamil di Jawa Barat, terutama di kawasan Kota Bandung yang merupakan Ibu Kota Provinsi.
Di kepemimpinan Ridwan Kamil, salah satu bentuk realisasi dari kebijakan pembenahan transportasi publik adalah dengan meluncurkan BRT (Bus Rapid Transit) di Kota Bandung yang merupakan kombinasi dari bus listrik, kereta ringan atau Light Rapid Transit serta kereta gantung (cable car) yang dimulai pada 2023.
Selain itu, Ridwan Kamil bersama Gubernur DKI Jakarta sepakat membangun MRT di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Gubernur Jawa Barat dengan Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Plt. Wali Kota Bekasi di Gedung Sate, Kota Bandung pada 17 Februari 2023.
Semenjak resmi bertugas, Ridwan Kamil pernah mengusulkan adanya pemekaran wilayah Jawa Barat agar kucuran uang dari pemerintah pusat menjadi lebih proporsional dengan jumlah penduduknya.
Total sampai 2023, tercatat sudah ada 8 DOB (Daerah Otonomi Baru) yang diusulkannya pada rapat paripurna dan sedang diusulkan ke Pemerintah Pusat, yakni Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Sukabumi Utara, Kabupaten Garut Selatan, Kabupaten Bogor Timur, Kabupaten Indramayu Barat, Kabupaten Cianjur Selatan, Kabupaten Tasikmalaya Selatan, dan Kabupaten Garut Utara.
Suswono
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Suswono merupakan putra dari pasangan H. Asyraf (pensiunan PNS) dan Hj. Suratni (ibu rumah tangga) yang lahir di Tegal, Jawa Tengah, pada 20 April 1959.
Pria yang kini berusia 65 tahun itu memiliki empat orang anak dari hasil pernikahannya dengan Mieke Wahyuni. Riwayat pendidikan
• SD Negeri Kalisapu – Tegal (1972)
• SMP Negeri Slawi – Tegal (1975)
• SMA Negeri Slawi – Tegal (1979)
• Sarjana Sosial Ekonomi Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) (1984)
• Magister Manajemen Agribisnis IPB (2004)
• Doktoral Manajemen Bisnis IPB (2010)
Organisasi
• Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Komisariat Slawi (1976-1977)
• Ketua Departemen Kaderisasi PII Daerah Tegal (1978-1979)
• Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB (1980-1981)
Riwayat pekerjaan
• Guru Madrasah Aliyah Negeri Bogor
• Asisten Dosen IPB
• Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor
• Dosen IPB Pemerintahan
• Tenaga Ahli Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI (1999-2001)
• Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal (2004-2009)
• Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan, Kelautan, dan Pangan (2005-2009)
• Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014)