SERANG – Lembaga Riset dan Stratejik Gawekuta Institute mengungkapkan bahwa popularitas Bakal Calon Gubernur Banten, Andra Soni, mengalami peningkatan signifikan setelah deklarasi Bakal Calon Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakasuma. Temuan ini disampaikan dalam hasil analisis media sosial dan media online yang mencakup periode 1 Juli – 1 Agustus 2024.
Menurut laporan Gawekuta Institute, berdasarkan monitoring dari lima platform media sosial Facebook, Instagram, TikTok, Twitter (X), dan Google News Andra Soni, yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Banten, menduduki peringkat kedua dengan 4.163 mention.
Ia mengungguli nama-nama seperti Rano Karno (1.974 mention) dan Arif Wismansyah (3.007 mention), meski masih kalah dari Bakal Calon Gubernur Banten dari Golkar, Airin Rachmi Diani, yang memperoleh 6.431 mention.
Bahroji, Senior Direktur Gawekuta Institute, menjelaskan bahwa pihaknya menggunakan aplikasi resmi untuk memonitor pemberitaan dan interaksi terkait para Bakal Calon Gubernur.
Dari hasil monitoring selama sebulan, total interaksi Andra Soni di media sosial mencapai 5.280, dengan distribusi interaksi sebagai berikut: Facebook 360, Twitter 218, TikTok 576, dan Instagram mencapai angka tertinggi dengan 4.126 interaksi.
“Keyword yang kami gunakan termasuk Andra Soni, Ketua DPRD Banten, dan Calon Gubernur Banten,” kata Bahroji, yang merupakan alumni Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.
Bahroji juga menambahkan bahwa sebaran pemberitaan Andra Soni di media online yang terverifikasi di Google News cukup tinggi, mencapai 1.426 portal berita baik lokal maupun nasional.
“Sebagian besar pemberitaan ini memiliki tone positif yang sangat tinggi,” jelas Bahroji, mantan wartawan MetroTV.
Sementara itu, Dr. Rulli Nasrullah dari UIN Syarif Hidayatullah menegaskan pentingnya sentimen media sosial sebagai realitas digital yang tidak bisa diabaikan. Menurutnya, pemilih pemula, yang berjumlah sekitar 20 persen dari total pemilih, adalah pengakses terbesar media sosial.
“Mereka memiliki karakter unik terhadap politik di media sosial, dengan fokus pada diri mereka sendiri,” tambah Rulli.
Untuk menarik perhatian pemilih pemula, lanjut Rulli, kandidat harus pandai membuat konten yang bisa menarik minat generasi muda.