More
    BerandaBERITAPerjalanan Karir Hayao Miyazaki, Pendiri Studio Ghibli yang Mengkritik Tren AI

    Perjalanan Karir Hayao Miyazaki, Pendiri Studio Ghibli yang Mengkritik Tren AI

    Dunia digital kembali digemparkan oleh tren animasi khas Studio Ghibli dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Fitur ini dikenalkan dalam model terbaru GPT-40 dari OpenAI yang memungkinkan penggunanya menghasilkan gambar artistik mirip produksi studio animasi Jepang. Tren baru yang lahir ini kerap disebut sebagai Ghiblifikasi atau Ghiblification.

    Disamping antusiasme banyak orang yang membagikan hasil AI, tren ini juga menuai kontroversi bahkan sampai terdengar oleh pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki. Maestro animasi ini memang sudah lama mengkritik tentang penggunaan AI dalam animasi. Bagi Miyazaki, karya seni lahir dari dari pengalaman, emosi, dan dedikasi manusia.

    Lahir pada 5 Januari 1941, Hayao Miyazaki merupakan seorang animator, pembuat film, dan seniman manga Jepang. Ia mendirikan Studio Ghibli sekaligus menjabat sebagai ketua kehormatan. Sutradara dan animator legendaris ini dikenal dedikasinya dalam menciptakan animasi tradisional yang fokus pada detail, kehangatan, dan sentuhan tangan manusia.

    Hayao Miyazaki sudah menunjukkan ketertarikannya pada seni gambar dan sering melukis pesawat, tank, dan kapal perang. Ia tumbuh di lingkungan yang dekat dengan penerbangan. Ayahnya seorang direktur perusahaan Miyazaki Airplane. Hal ini secara tidak langsung memengaruhi karya-karyanya yang sering memiliki elemen penerbangan dan teknologi mesin.

    Miyazaki menempuh pendidikan di Universitas Gakushuin jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi. Meskipun bukan jurusan seni, semangat dan cintanya dalam berseni tidak luntur. Justru ia semakin mendalami animasi dan aktif di klub penelitian sastra anak-anak. Semua ia lakukan dengan penuh dedikasi sampai akhirnya menciptakan Studio Ghibli.

    Dengan keahliannya menggambarkan animasi dengan detail disertai narasi menyentuh, Miyazaki mendirikan rumah film animasi, yaitu Studio Ghibli. Karya-karya legendarisnya seperti My Neighbor Totoro, Spirited Away, dan Princess Mononoke membawa detail visual yang indah dengan pesan mendalam.

    Maestro dunia animasi ini beberapa kali sempat mengumumkan untuk pensiun, namun karena rasa cintanya pada dunia animasi, Hayao Miyazaki mengurungkan niat tersebut dan terus membuat karya-karya baru. Dibuktikan dengan film animasi terbarunya, The Boy and the Heron yang tayang pada 2023.

    Dikenal sebagai sosok perfeksionis, Hayao Miyazaki dihormati dalam industri animasi karena selalu menekankan pentingnya animasi tradisional yang dikerjakan oleh tangan, bukan sekadar algoritma teknologi digital. Dengan prinsip tegas tersebut, Hayao Miyazaki menjadi simbol dunia animasi yang menginspirasi.

    [Radika Dzikru Bungapadi]

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular