Dalam dunia memasak, terutama saat mengolah daging sapi atau kambing, banyak orang menggunakan nanas sebagai bahan alami untuk mengempukkan daging. Tapi apakah itu benar-benar efektif? Jawabannya: ya, secara ilmiah terbukti.
Nanas mengandung enzim alami bernama bromelain, yang termasuk enzim proteolitik. Enzim ini bekerja dengan memecah protein, terutama kolagen dan serat-serat otot pada daging. Hasilnya, struktur daging menjadi lebih lembut dan empuk. Inilah alasan mengapa nanas sering digunakan dalam marinasi atau proses perendaman sebelum daging dimasak.
Cara penggunaannya cukup sederhana. Nanas segar (bukan kalengan) diparut atau diblender, lalu dioleskan ke permukaan daging. Waktu perendaman sebaiknya tidak lebih dari 15–30 menit. Jika terlalu lama, daging bisa menjadi terlalu lunak bahkan hancur seperti bubur. Ini karena bromelain akan terus memecah protein meskipun daging belum dimasak.
Jenis daging yang cocok diberi nanas antara lain sapi, kambing, ayam tua, dan bebek. Biasanya digunakan sebelum memasak sate, rendang, gulai, atau sup. Namun, jika daging akan dimasak dalam waktu lama seperti semur atau rawon, proses perendaman bisa dipersingkat atau dilewati.
Kesimpulannya, nanas memang efektif sebagai pengempuk daging alami, tetapi penggunaannya harus hati-hati agar tidak merusak tekstur daging. Cukup sebentar saja dan dengan takaran yang pas, daging akan lebih empuk tanpa kehilangan kelezatan aslinya.[]