More

    Menyaksikan Aksi Heroik Putri Raja Pajajaran dalam Tari Pumamasari

    Pumamasari merupakan seorang putri Raja Pajajaran dari istri ketujuh yang dikenal sebagai sosok pemberani yang berhasil mengalahkan Jaya Antea yang telah memporak-porandakan kerajaan Pajajaran. Keberanian Pumamasari inilah yang diangkat menjadi gerakan-gerakan dalam tari Purmamasari, sebuah tarian yang memadukan gerakan-gerakan peperangan Pumamasari dan Jaya Antea dengan iringan tetabuhan kendang dan gamelan yang energik sebagai musik pengiringnya.

    Tari ini diawali dengan masuknya 8 penari yang terdiri dari 4 orang penari perempuan dan 4 orang penari laki-laki. Mereka melakukan gerakan berputar-putar seperti ingin menyerang satu sama lain. Tidak lama mereka pun saling berhadapan dan ingin menunjukan siapa yang lebih kuat. Gerakan-gerakan saling berhadapan ini menarik di simak karena di atas pentas kita seperti disajikan jual beli gerakan tari yang dilakukan 2 kubu penari ini. Uniknya, tata rias para penari ini dibuat secantik dan setampan mungkin dengan tujuan untuk mempertegas aksen karakter dari setiap penari. Untuk konsep rias sendiri sepertinya menitikberatkan kepada tata rias Sunda klasik.

    Belum selesai sampai di situ, kemudian keluarlah sosok Pumamasari dari balik kain merah yang diikuti dengan sosok Jaya Antea yang seperti saling mengejar dan berhadap-hadapan. Mereka pun saling berhadapan dalam sebuah pertempuran sengit. Sementara kedelapan penari semuanya tunduk dan berlindung dibalik selendang merah. Saling jual beli gerakan kembali terjadi antara Pumamasari dengan Jaya Antea. Pada akhir bagian, Jaya Antea berikut pasukannya terkapar dan tunduk di bawah kekuasaan Purmamasari. Semua gerakan dalam tari Pumamasari ini semakin menarik disaksikan karena diiringi oleh musik karawitan yang menggabungkan unsur-unsur tetabuhan dengan irama yang sedikit rancak.  

    Tari Pumamasari menceritakan tentang rasa amarah, kesal, dan benci berkecamuk di dalam jiwa Pumamasari yang merupakan putri bungsu Raja Padjajaran dari istri ketujuh yang terdampar di Sukabumi selatan tepatnya di kawasan Pelabuhan Ratu. Beliau dikejar-kejar Jaya Antea, seterunya dari Banten yang sudah memporak-porandakan Kerajaan Pajajaran di wilayah Bogor. Jaya Antea terus mengejar karena cintanya yang tidak tersampaikan meskipun Pumamasari sudah diperistri oleh Kumbang Bagus Setra. Namun Pumamasari merupakan seorang putri yang gagah perkasa dan pandai bertarung sehingga dengan mudah terlepas dari cengkraman Jaya Antea dan berhasil melumpuhkannya dengan bantuan Rakean Kalangsunda.[]

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    42,100PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru