SERANG, – Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten bakal digelar pada Minggu, 19 Januari 2025, mendatang.
Sejumlah nama bakal calon Ketua PWNU Banten pun saat ini mulai muncul ke permukaan. Salah satunya yakni KH Muhamad Robi atau akrab disapa Gus Robi.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut pada Selasa (7/1/2025), Gus Robi mengungkapkan bahwa dirinya tidak mencalonkan diri sebagai Ketua PWNU Banten.
“Saya sendiri tidak mencalonkan diri sebagai Ketua PWNU Banten. Mungkin ada beberapa pihak yang menginginkan, tetapi saya juga tidak tahu siapa mencalonkan saya. Jadi saya dicalonkan saja itu. Lagian memang bukan tradisi kita wong NU mencalonkan diri itu,” kata Gus Robi, kepada Sultan TV.
Ia mengaku saat ini masih ingin fokus di PCNU Kabupaten Serang. Terlebih menurut Gus Robi, banyak para kasepuhan yang lebih berhak memimpin PWNU Banten dibandingkan dirinya.
“Saya masih akan fokus di PCNU Kabupaten Serang karena saya masih panjang sampai 2027. Sayapun melihat banyak kasepuhan-kasepuhan yang lebih berhak memimpin PWNU,” jelasnya.
Kendati demikian, Gus Robi menjelaskan dirinya tidak menutup kemungkinan jika ke depan darurat tercalonkan diri menjadi Ketua PWNU Banten.
“Saat ini kita mah kondisional dan fleksibel saja. Tetap fatsun pada Rais Syuriyah kami sebagai pimpinan tertinggi yang sakral dan kami masih sangat enjoy dengan kepengurusan yang ada,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Robi berharap agar pemimpin PWNU Banten yang terpilih dalam Konferwil ke depan dapat menjalankan roda organisasi dengan baik.
Apalagi, lanjutnya saat ini PWNU Banten sudah memenuhi syarat untuk bangkit dan maju. Sudah memiliki kantor yang bagus dan strategis.
“Semuanya sudah memiliki syarat/ rukun untuk maju. Tinggal tata manajerial aja, tata kelola dan setiap pengurusnya harus benar-benar memiliki rasa tanggungjawab,” paparnya.
Tidak hanya itu, Gus Robi meminta pemimpin PWNU Banten untuk lebih progresif, mampu memenuhi dan menjawab tantangan zaman dan menjadi solusi.
“Harus progresif, mampu memenuhi dan menjawab tantangan zaman apalagi Banten ini masa transisi di mana kepemimpinan daerah sudah beralih kiblat,” ucapnya.
“Ditambah lagi banyak isu nasional seperti industrialisasi, PIK, kerukunan umat beragama, kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Itu isu-isu yang harus segera dijawab oleh Pimpinan NU ke depan. PWNU harus berperan di sana,” sambung Gus Robi.
Ia juga berharap PWNU Banten periode selanjutnya tidak lagi hanya fokus ke internal menggalakkan pengajian kitab kuning. Namun, mampu menerjemahkan kitab kuning sebagai pedoman aksi untuk menjawab isu-isu yang ada.
“Harus lebih aktual, lebih visioner. NKRI harga mati itu betul tetapi kita juga harus bisa menerjemahkan harga mati itu bagaimana?” pungkasnya.(Roy)