SERANG – Pemerintah Kota Serang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), menyambut baik terhadap wacana kembalinya penerapan Ujian Nasional (UN) yang akan dimulai pada tahun 2026 mendatang. Hal ini merespon pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, terkait rencana tersebut yang disampaikan beberapa waktu lalu.
“Kalau UN diterapkan lagi saya sambut baik, karena selama tidak UN, para siswa itu menganggapnya belajar tidak belajar sudah pasti naik kelas dan lulus,” ujar Kepala Dindikbud Kota Serang, Tb Suherman, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 8 Januari 2025.
Suherman yakin, jika UN kembali diterapkan dapat berdampak positif terhadap semangat dan kualitas belajar siswa. “Karena ketika ada UN mereka giat belajarnya, takut tidak lulus atau tidak naik kelas,” ucapnya.
Menurutnya, selama UN dihilangkan Dindikbud Kota Serang tidak pernah menemukan siswa di sekolah yang tidak naik kelas ataupun tidak lulus. “Selama kurikulum merdeka itu para siswa lulus semua, dan naik kelas semua. Karena harus begitu lah penerapan di kurikulum merdeka,” tutur Suherman.
“Sebab filosofi dalam kurikulum merdeka adalah seleksi alam, jadi potensi yang ada di diri siswa tersebut yang akan menentukan mampu bersaing atau tidak. Sehingga guru tidak bisa memutuskan siswa itu lulus atau tidak,” sambungnya.
Tidak hanya itu, selama penerapan kurikulum merdeka dirinya mengaku kerap mendapatkan laporan dari sekolah terkait perilaku siswa yang melenceng. “Iya ada laporan-laporan begitu,” katanya.
Ia berharap, UN nasional dapat benar-benar diterapkan untuk memicu semangat belajar siswa. Meskipun ada yang penerapan UN membuat siswa menjadi stres, namun menurutnya UN lebih banyak memberikan dampak positif bagi para pelajar.
“Itu kembali kepada mental siswa semua ada resikonya, tapi resiko ada UN itu lebih baik ketimbang tidak ada UN,” tandasnya. (Roy)