More
    BerandaBERITAMa'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat Nenek Moyang di Toraja

    Ma'nene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat Nenek Moyang di Toraja

    Ritual Ma’neneĀ dilaksanakan tiga tahun sekali di sejumlah lokasi di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
    Ratusan jenazah yang telah di makamkan diĀ dalam patane atau kuburan khas suku Toraja akan dibuka kembali. Setiap jenazah yang tersimpan dalam kondisi utuh karena sebelumnya sempat diawetkan.
    Sebelum membuka peti dan mengangkat jenazah, tetua adat dengan sebutanĀ Ne’ Tomina Lumba, akan membacakan doa dalam Bahasa Toraja kuno serta memohon izin kepada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat keberkahan setiap musim tanam hingga panen.
    Ne’tomina sendiri merupakan gelar adat yang diberikan kepada tetua kampung. Dengan kata lain, ia adalahĀ orang yang dituakan dan juga berperan sebagai imam atau pendeta.
    Proses Ma’nene akan dilakukan pihak keluarga dengan membersihkan jenazah leluhurĀ yang telah berusia ratusan tahun tersebut dengan menggunakan kuas.
    Setelah selesaiĀ dibersihkan, jenazah akan dipakaikan baju yang baru. Sebelum dimasukkan kembali ke dalam peti, jenazah akan di jemur beberapa menit di bawah sinar matahari untuk dikeringkan. Hal ini dilakukan agar jenazah tetap awet.
    Salah satu tokoh masyarakat Lembang Poton yang juga keluarga pelaksana ritual Ma’nene,Ā Pieter RayubĀ mengatakan bahwa prosesi ini sudah berlangsung sejak lama.
    Tujuan dilakukannya ritual ini agar keluarga yang berada di perantauan, dapat datang untuk menjenguk orang tua atau Nene To’dolo (moyang mereka). Selain itu, ritual ini juga untuk mempererat hubungan orang yang berada di perantauan dengan orang tua yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal.
    “Prosesi adat Ma’nene kami gelar dalam 3 tahun sekali berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah Lembang. Selain itu, kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi keluarga yang berada jauh di perantauan,” kata Pieter Rayub, dilansir dari Kompas.com, Selasa (6/11/2018).
    Pieter menambahkan bahwa ritual iniĀ digelar sebelum musim tanam dimulai atau sesudah memotong padiĀ dan hasil panen akan digunakan dalam prosesi tersebut. Untuk proses mengganti pakaian satuĀ jenazahĀ hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
    Selesai menggantikan pakaian leluhur, masyarakat kemudian berkumpul untuk makan bersama. Makanan yang disajikanĀ berupa hasil sumbangan setiap keluarga keturunan leluhur yang melaksanakan kegiatan Ma’nene.

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -

    Most Popular