More

    Laporan Warga Tidak Ada Progres, Laporan Penambang Ilegal Langsung Diproses

    SERANG – Warga Desa Mekarsari Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menuntut keadilan.

    Pasalnya, mereka telah lama melaporkan adanya aktivitas galian C (Tambang tanah merah) Ilegal yang merusak fasilitas dan jalan Desa Mekarsari, Akan tetapi, tidak mendapatkan progres yang signifikan.

    Hal itu, mengakibatkan Warga Desa Mekarsari unjuk rasa kepada pengusaha yang melakukan aktivitas penggalian tanah merah.

    Kemudian, aksi tersebut mengakibatkan warga dilaporkan ke polisi yang langsung ditindak oleh Subdit 1 Ditreskrimum Polda Banten dengan memanggil tujuh warga Mekarsari untuk diperiksa.

    malahan yang dikasih ya uang-uang situ orang preman-preman lah itu jadi masyarakat mah ditutup aja sama preman-preman akhirnya ujung-ujungnya masyarakat mah takut nah itu apalagi sekarang banyak yang satu kampung diintimidasi yang punya yang kepentingan

    Warga Desa Mekarsari, Tarmizi mengatakan bahwa pihaknya melaporkan lebih dahulu aktivitas galian C ilegal tersebut ke Polres Lebak, Akan tetapi, laporan tersebut tidak membuahkan hasil.

    Kata dia, ketika pihak pengusaha galian C ilegal melaporkan warga yang melakukan unjuk rasa langsung ditindak lanjuti oleh Polda Banten dengan melakukan memanggil kepada tujuh orang warga Desa Mekarsari, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

    “Masyarakat lebih duluan kok, masyarakat yang dipanggil duluan padahal masyarakat yang melapor duluan Kenapa masyarakat dilapor belakangan yang diusut duluan lebih jauh lebih tidak adil,” ujarnya kepada wartawan di Polda Banten, Jumat (1/3).

    Ia juga mengatakan bahwa warga Desa Mekarsari tidak pernah mendapatkan kompensasi maupun CSR dari aktivitas galian C itu. Kata dia, pihaknya hanya meminta agar jalanan yang rusak agar segera diperbaiki, karena jalan tersebut merupakan akses sehari-hari warga Desa Mekarsari.

    “Masyarakat dari dulu sampai sekarang tuh minta diperbaiki jalan tidak minta apa-apa,” katanya.

    Lanjutnya, pihak pengusaha yang melakukan aktivitas galian tersebut memberikan uang kepada preman disana, nantinya preman-preman itu, membungkam warga Desa Mekarsari.

    “Malahan yang dikasih ya uang-uang itu, orang preman-preman lah itu jadi masyarakat mah ditutup aja sama preman-preman akhirnya ujung-ujungnya masyarakat mah takut nah itu apalagi sekarang banyak yang satu kampung diintimidasi yang punya kepentingan,” ujarnya.[]

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    45,000PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru