Potensi peternakan di Kabupaten Lebak untuk saat ini dinilai baik karena sudah bisa memenuhi permintaan pasar Indonesia. Lebak Selatan sebagai lokasi pembudidaya ternak, tidak hanya memenuhi permintaan di Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Tangerang Raya hingga Jakarta. Bahkan hingga beberapa daerah di Indonesia.
“Sudah. Sebetulnya sudah, untuk ternak kerbau kita sudah kirim ke Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa timur. Utuk kambing domba ini kita mulai bisa eksis keluar Banten, tapi untuk Jakarta kita sudah memasukkan ke ibukota ya. Hanya tinggal sebagai daerah produksi ternak, kita harus pacu sekarang ini. Terutama di bidang budidaya ternak kecil seperti kambing domba,” jelas Supandi, Ketua Seduluran Peternak Lebak, seusai menjadi pembicara di program Bincang Hari Ini Sultan TV, Senin (14/9).
Menurut lelaki yang pernah menjabat sebagai kepala bidang di Dinas Peternakan Lebak ini, untuk pemasaran ternak dari Kabupaten Lebak tidak ada masalah.
“Kalau permintaan pasar karena saya sebagai Ketua HDPKI (Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia-red), kita juga sebagai kabupaten penyangga ibukota dan Propinsi Banten juga sebagai penyangga ibukota nasional, tidak ada masalah,” tutur Supandi.
Di Lebak, lanjut dia, semua ternak ada. Menurut data Dinas Peternakan di Kabupaten Lebak tahun 2019, populasi ternak kerbau mencapai 20 ribu, untuk domba 81 ribu lebih, kambing 102 ribu ekor. Sementara ternak unggas, meliputi hampir 1 juta ayam buras dan 8 juta untuk ayam ras. Dengan data ini, Supandi menyebut, potensi peternakan di Kabupaten Lebak sangat mendukung dengan faktor sumber daya alamnya.
Budidaya ternak kambing domba saat ini kata Supandi, sedang digalakkan. Di antaranya melalui pendirian SPL (Saduluran Peternak Lebak). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan khusus propinsi juga memenuhi ke luar Propinsi Banten. (sultantv)