Bullying masih menjadi salah satu masalah yang kerap ditemukan. Entah itu di lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat, hingga sampai di dunia maya. Untuk mengatas ini, ada layanan unik di Korea Selatan yang dinamakan “Scary Uncle”.
Para korban bullying bisa menyewa jasa “Scary Uncle” untuk melindungi mereka dari segala tindak bullying yang dilakukan oleh teman sebaya atau orang lain. Mirip dengan menyewa jasa bodyguard.
Sudah banyak orangtua di Korea Selatan yang menggunakan jasa ini karena resah melihat anaknya terus diganggu oleh anak-anak lain di sekolah. Layanan ini sendiri menghadirkan tiga paket bantuan.

Layanan pertama adalah para “paman” ini akan mengumpulkan bukti-bukti penindasan yang dialami oleh korban. Setelah itu, bukti-bukti ini diserahkan kepada dewan sekolah untuk diselidiki ditindak, dan diberikan solusi supaya tidak terulang kembali. Tarifnya adalah Rp 5,3 juta.
Layanan kedua  menghadirkan pria bertubuh besar dengan usia 30-40 tahun. Para pria ini harus memilik wajah sangar sehingga bisa mengintimasi. Mereka akan memberi peringatan keras kepada pelaku bullying dan mendampingi siswa dari rumah sampai ke sekolah. Tarifnya adalah Rp 6,6 juta.
Layanan terakhir adalah para “paman” akan mendatangi tempat kerja orang tua para pelaku bullying dan menyampaikan protes di depan kantor mereka sambil menyanyikan “Orang tua pengganggu bekerja disini.”
Hal ini akan dilakukan selama 4 kali sehingga diharapkan orangtua pelaku akan malu dan menindak anaknya. Tarif layanan terakhir ini adalah Rp 26,4 juta. Tapi, jasa ini tetap tidak lepas dari kritik. Beberapa orang khawatir jika layanan ini justru akan menghadirkan dampak negatif. Kalau menurutmu bagaimana?
Para korban bullying bisa menyewa jasa “Scary Uncle” untuk melindungi mereka dari segala tindak bullying yang dilakukan oleh teman sebaya atau orang lain. Mirip dengan menyewa jasa bodyguard.
Sudah banyak orangtua di Korea Selatan yang menggunakan jasa ini karena resah melihat anaknya terus diganggu oleh anak-anak lain di sekolah. Layanan ini sendiri menghadirkan tiga paket bantuan.

Layanan pertama adalah para “paman” ini akan mengumpulkan bukti-bukti penindasan yang dialami oleh korban. Setelah itu, bukti-bukti ini diserahkan kepada dewan sekolah untuk diselidiki ditindak, dan diberikan solusi supaya tidak terulang kembali. Tarifnya adalah Rp 5,3 juta.
Layanan kedua  menghadirkan pria bertubuh besar dengan usia 30-40 tahun. Para pria ini harus memilik wajah sangar sehingga bisa mengintimasi. Mereka akan memberi peringatan keras kepada pelaku bullying dan mendampingi siswa dari rumah sampai ke sekolah. Tarifnya adalah Rp 6,6 juta.
Layanan terakhir adalah para “paman” akan mendatangi tempat kerja orang tua para pelaku bullying dan menyampaikan protes di depan kantor mereka sambil menyanyikan “Orang tua pengganggu bekerja disini.”
Hal ini akan dilakukan selama 4 kali sehingga diharapkan orangtua pelaku akan malu dan menindak anaknya. Tarif layanan terakhir ini adalah Rp 26,4 juta. Tapi, jasa ini tetap tidak lepas dari kritik. Beberapa orang khawatir jika layanan ini justru akan menghadirkan dampak negatif. Kalau menurutmu bagaimana?