Di tengah kondisi perekonomian yang saat ini tengah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, kabar positif datang dari sektor investasi langsung di Provinsi Banten. Tercatat bahwa realisasi investasi di Provinsi Banten pada periode tahun 2020 mengalami pertumbuhan positif, baik investasi domestik maupun investasi asing. Hal ini merupakan lampu hijau bagi segenap pelaku ekonomi untuk semakin giat menggerakkan bisnisnya di tengah pandemi COVID-19.
Melalui berbagai keterbukaan informasi, kemudahan layanan perijinan, peningkatan berbagai infrastruktur baik jalan serta bentuk pelayanan publik lainnya hingga penerapan berbagai platform digital/aplikasi yang memudahkan investor untuk berinvestasi di Provinsi Banten menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan calon investor sehingga menjadikan Provinsi Banten sebagai salah satu tujuan investasi para pengusaha untuk menjalankan usahanya
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, realisasi investasi periode tahun 2020 mencapai Rp. 62,01 Triliun atau naik 21,4% dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya.
Capaian tersebut berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi 73.663 Tenaga Kerja (TKI) di Provinsi Banten. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 30, 87 Triliun (49,8%) dengan jumlah proyek sebanyak 4.288, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 31,16 Triliun (50,22%) dengan 5.833 proyek. Capaian tersebut membuat Provinsi Banten menduduki peringkat 5 nasional untuk realisasi PMDN dan peringkat 4 nasional untuk realisasi PMA.
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten Tahun 2017 – 2022, Tahun 2020 Pemerintah Provinsi Banten menargetkan realisasi investasi sebesar Rp. 49 Triliun, dan capaian realisasi investasi yang didapatkan di tahun yang sama sebesar Rp. 62,01 Triliun sehingga capaian terhadap target RPJMD adalah sebesar 126.55%. Demikian halnya dengan ketercapaian atas target nasional yaitu 100,33 % dari porsi 61,8 triliun yang dibebankan kepada provinsi Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halimmengungkapkan, capaian target tersebut merupakan hasil langkah-langkah strategis pemerintah yang telah mengambil kebijakan kebiasaan normal baru yang telah diterapkan dalam dunia kerja dan penanganan COVID-19 oleh pemerintah, sehingga mampu mengembalikan kepercayaan investor untuk melakukan kegiatan investasi secara bertahap di Provinsi Banten
“Alhamdulillah pada tahun ini, realisasi investasi yang berhasil dicapai melebihi target daerah yang telah ditetapkan, walaupun kondisi perekonomian di Provinsi Banten mengalami penurunan akibat pandemi Covid 19, dan situasi pertumbuhan industri pengolahan yang semakin sulit, para pelaku usaha baik di dalam maupun dari luar negeri tetap melakukan investasi di Provinsi kita tercinta. Ini Patut disyukuri,” ungkap Gubernur yang menerima Innovative Government Award (IGA) dari Mendagri ini.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Mahdani mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan dalam melakukan penyerapan realisasi investasi di masa pandemic covid-19 ini adalah dengan melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek perusahaan “Dengan menerapkan protokol kesehatan sekaligus memberikan asistensi teknis pelaporan dan menginventarisir permasalahan yang dihadapi investor, berkomunikasi secara daring melalui e-mail, telpon dan media sosial lainnya,” ungkapnya. Selain itu memantau perusahaan yang melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) melalui www.lkpmonline.bkpm.go.id. Kami juga setiap waktu memberikan layanan fasilitasi klinik LKPM dalam upaya tertib pelaporan LKPM”.
Sebaran realisasi investasi berdasarkan wilayah
Sebaran Realisasi Investasi per wilayah Kabupaten Kota, Kabupaten Tangerang menduduki peringkat pertama dengan nilai investasi sebesar Rp. 18,5 Triliun, peringkat kedua Kota Cilegon sebesar Rp. 18,14 Triliun, ketiga Kota Tangerang sebesar Rp. 8,35 Triliun, dilanjutkan Kabupaten Serang pada posisi empat dengan nilai investasi sebesar Rp. 7,90 Triliun, peringkat kelima Kota Tangerang Selatan sebesar Rp. 3,93 Triliun, Kabupaten Lebak pada posisi keenam dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 3,24 Triliun, lalu di posisi ketujuh Kota Serang dengan perolehan investasi sebesar Rp. 1.52 Triliun dan yang terakhir pada peringkat delapan Kabupaten Pandeglang dengan nilai realisasi investasi sebesar Rp. 413,68 Milyar.
Sektor
Sektor yang banyak diminati oleh para pelaku usaha adalah Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran dengan serapan investasi sebesar Rp. 17,18 Trilun, dilanjutkan dengan sektor Listrik, Air dan Gas sebesar Rp. 14,13 Triliun, ketiga sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp. 7,77 Trilun, keempat pada sektor Industri Kimia dan Farmasi memperoleh investasi sebesar Rp. 5,85 Triliun, dilanjutkan oleh sektor Industri Makanan pada posisi kelima dengan perolehan investasi sebesar Rp. 3,29 Triliun dan sektor-sektor lainnya memperoleh realisasi investasi sebesar Rp. 13,8 Triliun.
Negara Asal
Negara yang paling banyak berkontribusi di Provinsi Banten didalam pencapaian realisasi investasi tahun 2020 adalah negara Korea Selatan dengan nilai investasi sebesar 7,54 Triliun, posisi kedua negara Singapura sebesar Rp. 5,72 Triliun, selanjutnya Ketiga pada negara R.R. Tiongkok sebesar Rp. 4,04 Triliun, kemudian negara Jepang sebesar Rp. 3,19 Triliun, dilanjutkan negara Malaysia dengan nilai perolehan investasi sebesar Rp. 2,92 Triliun dan negara-negara lainnya yang berinvestasi sebesar Rp. 7,45 Triliun.[]
REALISASI INVESTASI TAHUN 2020 : BERDASARKAN LOKASI