Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tahun 2024 menjadi tahun dengan kasus demam berdarah tertinggi dibanding 3 tahun terakhir. Tercatat 257.271 kasus demam berdarah di Indonesia dengan 1.461 kematian. Penyebaran tertinggi berada di Provinsi Jawa Barat dengan 61.423 kasus. Provinsi Banten berada di posisi kelima dengan 13.537 kasus demam berdarah.
Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit infeksi dari virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini biasanya hidup di genangan air yang tenang, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau di parit tersumbat. DBD umumnya terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis, termasuk di Indonesia. Angka penyakit ini biasanya meningkat di musim hujan.
Gejala utama DBD adalah mendadak demam tinggi disertai gejala lain, seperti nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, dan ruam kulit. Pada kasus DBD berat gejalanya bisa terjadi kebocoran plasma karena penurunan tekanan darah signifikan yang berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini dinamakan dengue shock syndrome.
DBD tidak menular secara langsung, namun ibu hamil bisa menularkan DBD ke janin yang dikandungnya selama masa kehamilan atau proses persalinan. Secara umum, DBD tidak menular langsung dari orang ke orang, hanya melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue saja.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko demam berdarah dengan gejala berat, antara lain: anak-anak atau lansia, ibu hamil, daya tahan tubuh yang lemah, pernah terkena demam berdarah sebelumnya.
Gejala DBD paling awal diketahui adalah naiknya suhu tubuh secara mendadak. Pada anak-anak, demam dapat turun beberapa hari, kemudian naik lagi tiba-tiba. Demam DBD pada umumnya berlangsung 3 hari dan mencapai suhu 39-40 derajat celcius, serta sulit turun meskipun sudah minum obat penurun panas.
Gejala DBD selain demam, yaitu: lemas, sakit kepala hebat, nyeri di bagian belakang mata, sakit otot dan sendi, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, terdapat ruam kemerahan di kulit.
Setelah demam turun, tubuh akan merasa lebih baik. Namun, pada fase ini trombosit justru sedang turun drastis. Fase ini termasuk kritis sehingga perlu pengawasan ketat. Tanda bahaya yang perlu diawasi antara lain: nyeri perut yang berat, muntah tak kunjung berhenti, lemas, gelisah, gusi berdarah atau mimisan, muntah berdarah, buang air besar berdarah, napas cepat, jantung berdebar, kulit dingin, basah dan pucat. Penting untuk segera mencari pertolongan dokter.
Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan program 3M Plus, yaitu: menguras penampungan air, membersihkan penampungan air, menutup rapat penampungan air, plus pencegahan seperti fogging atau membersihkan parit yang tersumbat. [Radika Dzikru Bungapadi]