More

    Cium Aroma Busuk, Aktivis Banten Bentuk Koalisi Anti Korupsi

    Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi di kalapas Sukamiskin, mengakibatkan penyegelan terhadap 2 kamar sel terpidana korupsi. Salah satunya kamar milik Tubagus Chaeri Wardhana (TCW) alias Wawan, karena diduga keluar masuk lapas untuk mengatur Proyek di Provinsi Banten. Oleh karena itu, para organisasi anti korupsi di Banten membentuk sebuah Koalisi Masyarakat Sipil Banten, untuk mendesak Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) mengungkap tuntas kasus-kasus korupsi TCW yang ada di Banten.
    Seperti dilansir bantenhariini.com, Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Banten, Gufroni mengatakan, dibentuknya koalisi anti korupsi oleh para aktivis dan organisasi, karena telah mencium bau-bau permainan di dalam tahanan. Maka itu, kata Gufroni, pihaknya bersama teman-teman aktivis yang lain, yang akan mendesak KPK untuk mengungkap tuntas kasus-kasus korupsi yang ada di Banten.
    “Karena semua kasus korupsi di Banten belum pada tuntas, masih banyak jaringan-jaringan TCW untuk mengatur proyek di Banten,” ungkap Gufroni saat konfrensi pers di salah satu cafe di Kota Serang, Selasa(24/7).
    Pada kesempatan itu pun, Gufroni bersama para aktivis lainya menggelar aksi pemakaian Masker, sebagai tanda menolak adanya aroma busuk di Kalapas Sukamiskin. “Masker ini, sebagai tanda kita semua menolak adanya permainan di lapas Sukamiskin yang selama bertahun-tahun baru terungkap,” jelas Gufroni.
    Seperti diketahui, yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Banten, terdapat Organisasi Banten Bersih, Tanggerang Public Transparancy Watch (TRUTH), Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Pamulang (HMI Unpam), Ikatan Alumni Sekolah Anti Korupsi (IKA Sakti) dan Masyarakat Transparansi (Mata) Banten.[Feb]

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    45,000PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru