SERANG, Sultantv.co – Wali Kota Serang Budi Rustandi mengajak kepada ratusan perusahaan untuk bergotong royong membangun Kota Serang melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Upaya ini perlu dilakukan demi mewujudkan sinergitas yang baik, antara Pemerintah Kota Serang dengan sejumlah badan usaha di wilayah Ibukota Provinsi Banten tersebut.
Ajak ini disampailan Budi melalui rapat koordinasi badan usaha tentang dukungan program kesejahteraan sosial di lingkungan Kota Serang melalui Forum CSR Kota Serang, Rabu, 23 April 2025.
“Hari ini saya mengundang para badan usaha yang ada di Kota Serang dalam rangka untuk menyatukan persepsi atau berkomitmen bersama untuk pembangunan di Kota Serang,” ujar Budi, kepada awak media.
Ia menjelaskan sinergitas ini perlu dilakukan kepada sejumlah perusahaan, sebagaimana Peraturan Kementerian Sosial (Permensos) nomor 9 tahun 2020 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha.
Adapun unit badan usaha yang hadir dalam rapat ini sekitar 65 dari 150 perusahaan dari berbagai sektor, yang diundang. Antara lain rumah sakit, perbankan, properti, provider, perusahan, dan lainnya.
“Harapan besar saya ini bisa dikolaborasikan dalam rangka pembangunan di Kota Serang di semua bidang, mengurangi beban APBD,” ucap Budi.
Budi mengakui bahwa masih banyak badan usaha di Kota Serang belum sepenuhnya terlibat aktif dalam menyalurkan dana CSR.
“Ada yang sudah, ada juga yang belum. Nah ini harus tersosialisasikan kepada seluruh badan usaha yang ada di Kota Serang. Ada PT Gudang Garam, PT Sampoerna, PT Djarum, mereka belum tersampaikan (dana CSR-nya),” ungkap dia.
Apabila mereka tidak ikut terlibat dalam menyalurkan dana CSR melalui Forum CSR, maka kata Budi, perusahan tersebut tidak tercatat di Kemensos dan kinerja mereka dinilai buruk.
“Ya mereka (badan usaha) tidak tercatat di Kemensos, dan mungkin kalau di sana tidak ada (dana CSR) menjadi kinerja tidak baik buat kepala cabangnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Serang, Ibra Gholibi mengatakan mekanisme penyaluran dana CSR dari badan usaha tidak berupa uang.
Justru, mereka diberikan keleluasan untuk mengeksekusi program sesuai kemampuan masing-masing badan usaha, baik melalui inisiatif sendiri atau usulan dari Pemkot Serang.
“Kita lebih menawarkan program kegiatan dan nanti mereka yang membangun. Kita hanya menawarkan bahwa ini kebutuhan Kota Serang misal ada pembangunan jalan atau rumah tidak layak huni. Nah mereka bisa bantu fiksinya langsung. Kita engga menerima uang,” jelas Ibra.
Ia juga mengatakan tidak ada batasan terhadap bantuan CSR ini, tetapi disesuaikan dengan kemampuan badan usaha masing-masing.
Adapun program yang ditawarkan Pemkot Serang kepada ratusan badan usaha ini antara lain infrastruktur jalan, fly over, drainase, kemiskinan ekstrim berupa pembangunan rumah tidak layak huni, atau berupa bantuan secara langsung.
“Ini media sosialisasi kita bahwa kita sudah ada Forum CSR karena selama ini mereka melakukan CSR-nya langsung sendiri, dan tidak diketahui oleh kita,” ungkap Ibra.
“Forum CSR ini kan ada pembinanya, yaitu pak Wali Kota. Jadi kita tetap bisa melakukan pembinaan dan pengawasaan,” tandasnya. (Roy)