Trauma masa lalu seringkali bisa membekas dalam pikiran dan perasaan seseorang, mempengaruhi kehidupan mereka di masa kini. Trauma bisa muncul akibat berbagai pengalaman, seperti kekerasan fisik atau emosional, kehilangan orang yang dicintai, atau kejadian-kejadian traumatis lainnya. Meskipun menghadapi trauma masa lalu bukan hal yang mudah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi dan pulih dari trauma tersebut.
1. Menerima dan Mengakui Trauma
Langkah pertama dalam mengatasi trauma adalah menerima bahwa trauma itu ada. Sering kali, orang yang mengalami trauma cenderung menolak atau menekan perasaan tersebut. Namun, menerima kenyataan bahwa pengalaman itu terjadi dan berdampak pada diri kita adalah kunci awal untuk memulai proses penyembuhan. Mengakui trauma bukan berarti menyerah, tetapi menerima bahwa ini adalah bagian dari perjalanan yang harus dilalui.
2. Berbicara dengan Orang yang Dipercaya
Menceritakan pengalaman trauma kepada orang lain bisa menjadi langkah penyembuhan yang besar. Cari dukungan dari orang-orang yang peduli, seperti teman, keluarga, atau pasangan yang bisa mendengarkan tanpa menghakimi. Berbicara tentang perasaan kita akan membantu meringankan beban dan memberikan pandangan baru dalam menghadapi rasa sakit.
3. Mencari Bantuan Profesional
Jika trauma masa lalu terus mempengaruhi kehidupan sehari-hari, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional, seperti psikolog atau terapis. Terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi pemrosesan ulang dan desensitisasi melalui gerakan mata (EMDR), sering kali efektif dalam membantu seseorang mengatasi trauma. Terapis akan memberikan panduan dan teknik untuk membantu mengolah pengalaman traumatis secara lebih sehat.
4. Latihan Mindfulness dan Relaksasi
Mindfulness atau kesadaran penuh membantu seseorang untuk hidup pada saat ini tanpa terganggu oleh masa lalu. Teknik relaksasi, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga, dapat membantu menenangkan pikiran yang terus-menerus dibebani oleh trauma. Dengan melatih diri untuk lebih fokus pada saat ini, kita bisa mengurangi rasa cemas yang dipicu oleh kenangan buruk.
5. Menulis Jurnal atau Catatan
Menulis tentang pengalaman atau perasaan yang muncul terkait trauma bisa menjadi cara efektif untuk melepaskan emosi. Menulis jurnal memungkinkan seseorang mengekspresikan diri secara pribadi dan bisa menjadi alat yang berguna untuk memahami pola emosi dan pikiran terkait trauma. Menulis juga dapat memberikan perspektif yang lebih jelas dan membantu kita memahami diri lebih baik.
6. Fokus pada Kesehatan Fisik
Trauma tidak hanya mempengaruhi pikiran, tetapi juga tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik adalah bagian penting dari pemulihan. Olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pola makan sehat dapat membantu tubuh memproduksi hormon-hormon yang bisa memperbaiki suasana hati. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda juga bisa mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran negatif yang terus mengganggu.
7. Memaafkan Diri dan Orang Lain
Seringkali, trauma masa lalu disertai dengan perasaan bersalah atau dendam terhadap diri sendiri atau orang lain. Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan apa yang telah terjadi, tetapi merupakan langkah untuk melepaskan beban emosional. Memaafkan diri sendiri atau orang lain bisa memberikan kebebasan dari rasa sakit yang terus menerus.
8. Menciptakan Batasan yang Sehat
Jika trauma melibatkan orang lain yang masih ada di sekitar kita, penting untuk menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan tersebut. Menjaga jarak emosional atau fisik dapat membantu kita melindungi diri dari kerusakan lebih lanjut. Batasan ini memberi ruang bagi diri sendiri untuk fokus pada penyembuhan.
9. Berikan Waktu untuk Diri Sendiri
Proses penyembuhan dari trauma tidak instan dan memerlukan waktu. Jangan terburu-buru untuk “sembuh” atau merasa tertekan jika belum sepenuhnya pulih. Berikan waktu dan ruang untuk diri sendiri. Setiap orang memiliki laju pemulihan yang berbeda, dan ini adalah perjalanan yang sangat pribadi.
10. Membangun Makna Baru
Salah satu cara mengatasi trauma adalah dengan mencoba membangun makna baru dari pengalaman yang telah dialami. Beberapa orang menemukan bahwa trauma mereka membawa mereka pada pertumbuhan pribadi, perubahan positif, atau membantu mereka lebih empati terhadap orang lain. Membingkai ulang pengalaman dalam konteks yang lebih positif dapat membantu kita mengurangi pengaruh trauma pada kehidupan kita.