SERANG, Sultantv.co – Anggota Komisi IV DPRD Banten, Ali Nurdin A. Gani mengatakan pentingnya mengurangi pencemaran lingkungan yang menjadi masalah global. Ia setuju jika pengurangan polusi udara dengan penggunaan kendaraan listrik.
“Trend dunia memang masalah kita, masalah pencemaran lingkungan, kita mendukung mengurangi pencemaran dengan menggunakan kendaraan, kendaraan elektrik menggunakan mobil listrik kita dukung, mengurangi emisi,” katanya kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Selasa (29/8).
Ali Nurdin mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan batubara juga perlu dikurangi agar tidak menyebabkan polusi udara. Selain itu, penanganan dan penahanan polusi juga perlu diperhatikan, termasuk penggunaan teknologi yang dapat mengurangi polusi udara secara efektif.
“Perusahaan-perusahaan pembangkit listrik menggunakan batubara juga dikurangi supaya tidak menimbulkan polusi,” ujarnya.
“Atau juga ada penanganan polusi menggunakan teknologi-teknologi polusi itu sendiri yang dihasilkan diolah kemudian dikelola tidak menimbulkan polusi udara,” sambungnya.
Salah satu langkah yang dapat diambil oleh Pemprov Banten dengan menggunakan kendaraan listrik yang lebih terjangkau. Ali Nurdin menyebutkan bahwa saat ini mobil listrik masih memiliki harga yang tinggi, sehingga perlu adanya upaya untuk membuat mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau, misalnya sekitar 300 juta rupiah.
“Salah satunya adalah mobil listrik yang murah itu bisa mencapai misalkan 500 kilo belum ada jadi harga mobil listrik yang 300 juta aja,” katanya.
Selain itu, untuk mewujudkan hal itu perlu adanya infrastruktur pengisian daya (charger) untuk kendaraan listrik juga perlu ditingkatkan agar lebih memadai.
“Fasilitas-fasilitas chargernya itu belum memadai,” tuturnya.
Ali Nurdin juga menyoroti kekhawatiran terkait daya tahan baterai kendaraan listrik yang masih terbatas. Ia menekankan perlunya pengembangan teknologi yang dapat memperpanjang jarak tempuh kendaraan listrik dan memastikan keandalan baterai agar tidak mengalami kehabisan daya secara tiba-tiba.
“Minimal jarak tempuh itu adalah 1000 kilo kemudian kalau dibagi jam kuat untuk 24 jam,” katanya.
“Jangan sampai lagi jalan tiba-tiba berhenti kan baterainya habis teknologi itu harus kemudian dikembangkan,” sambungnya.***