Beberapa anak memiliki masalah emosi yang sering muncul setelah mereka pulang sekolah. Saat berada di sekolah, si kecil mengikuti semua aturan yang dan sangat menurut pada gurunya.
Sesampainya di rumah, berubah 180 derajat. Anak jadi sangat sulit diatur. Mengamuk, menangis, manja bahkan menangis tanpa henti. Apakah buah hati mengalaminya?
Tenang bunda, Anda tidak sendirian menghadapinya. Kondisi ini nyata dan bahkan memiliki nama ilmiah yaitu after school restraint collapse. Kondisi ini sering terjadi pada anak balita hingga anak yang sudah mulai bersekolah di sekolah dasar.
Hal tersebut bisa terjadi karena anak sudah sangat menahan emosi dan mengontrol sikapnya seharian, ketika berada di sekolah atau tempat penitipan anak. Saat mereka bertemu dengan orangtua atau pengasuhnya, maka emosi tersebut dikeluarkannya.
” Biasanya terjadi pada anak prasekolah hingga di bawah usia 12 tahun. Anak usia tersebut masih belajar mengontrol diri dan emosinya,” ujar Dr. Jennifer Hartstein, seorang psikolog remaja dan keluarga.
Menurut Hartstein, kondisi tersebut juga sering terjadi pada awal tahun ajaran baru atau ketika mereka baru memulai jadwal baru. Anak belum terbiasa dengan rutinitas yang baru dan masih beradaptasi.
” Ketika anak-anak sudah mampu membangun ketahanan emosi dan mengelolanya dengan lebih efektif, perilaku ini cenderung menurun. Seiring berjalanannya waktu dan adaptasi rutinitas, sikap anak akan membaik,” kata Hartstein seperti dikutip dariCafeMom.
Penting juga bagi orangtua memperhatikan sikap ini. Jika terjadi terus menerus dan semakin hari semakin parah, maka harus dicari penyebabnya. Bisa jadi anak mengalami masalah di sekolah dan melampiaskannya di rumah.
Sumber:Â parenting.dream.co.id
Anak Suka Mengamuk Setelah Pulang Sekolah? Ini Penyebabnya
- Advertisement -