BANDUNG – Keadaan sosial kemasyarakatan di Kota Bandung bisa terjaga dengan baik. Selain itu, hubungan antar umat beragama harmonis dan tidak pernah ada kerusuhan yang bersifat SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
“Kami harus bisa menjamin setiap warga bisa melaksanakan ibadah sebaik-baiknya,” Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat pelantikan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Periode 2022-2027 di Balai Kota Bandung, Rabu (6/7/2022).
Ia menerangkan, Kota Bandung sebagai kota metropolitan juga ibu kota Provinsi Jawa Barat, sebagai tempat tujuan untuk mengembangkan jenjang pendidikan dan mencari nafkah.
Namun, lanjut Yana, dengan perbedaan suku ras agama maupun budaya semua masyatakat bersatu untuk menjaga keamanan kenyamanan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Pascapandemi COVID-19 butuh situasi kondusif untuk bisa proses percepatan peningkatan ekonomi. Sehingga adanya forum ini diupayakan bisa ikut berkontribusi,” pintanya.
Ia menegaskan, Kota Bandung adalah rumah bersama untuk semua agama dan beragam suku bangsa.
“Kota Bandung ini luasnya 16.700 ha dan ada 2,5 juta orang, maka Kota Bandung sebagai kota metropolitan sangat kompleks bagaimana semua harus menjaga tetap kondusif,” tuturnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Bambang Sukardi menyampaikan, situasi kondusif saat ini tidak terlepas dari peran pemuka agama juga tokoh masyarakat di Kota Bandung.
Ia menegaskan, pihaknya memiliki peran untuk melestarikan nilai-nilai sosial dan budaya mengembangkan demokrasi, melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan nasional setra keutuhan NKRI.
Ketua FPK Kota Bandung Periode 2022-2027, Tjatja Kuswara menyampaikan, keberadaan FPK yaitu lembaga untuk membantu Pemkot Bandung memelihara dan lebih memaknai pembauran persatuan dan kesatuan bangsa.
“Diharapkan bisa menjalin silaturahmi bagaimana mewujudkan pembauran Bhineka Tunggal Ika untuk perwujudan visi Kota Bandung yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis,” katanya. []
Sumber : Merahputih.com