Manajer tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis tak bisa memberikan jaminan berapa lama motor M1 dapat menjadi kompetitif pada balapan MotoGP. Yamaha gagal menyelesaikan masalah akselerasi selama setahun terakhir.
Setelah hasil di MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Jarvis mencoba realistis. Apalagi, balapan MotoGP Musim ini telah melewati seri ke-11.
“Saya bukan seorang insinyur, dan sangat sulit untuk saya pahami. Kami sedang bekerja tetapi jelas kami sedang mengejar untuk menyelesaikan masalah ini,” jelas Jarvis, seperti dilansir GPOne.
“Kami memiliki tes di Misano dan kemudian setelah Silverstone kami akan memiliki satu lagi di Aragon. Jadi kami bekerja untuk mengambil langkah ke depan, tetapi itu tidak mudah,” ungkapnya.
Dilansir www.bola.com, pada balapan di MotoGP Austria, Valentino Rossi dan Maverick Vinales terlihat kepayahan untuk memberikan perlawanan. Duo Yamaha itu hanya mampu menyelesaikan balapan dari posisi keenam (Rossi) dan 12 (Vinales).
“Sudah jelas pada balapan, ada kesenjangan antara kami dan yang lain dan itu tidak mudah untuk menyelesaikan ini dalam waktu singkat. Saya percaya bahwa kami pasti akan segera kembali ke puncak popularitas pada tahun berikutnya dan kami tidak sabar untuk berada di sana,” terangnya.
Jarvis lantas memberikan komentar terkait konferensi pers dadakan yang dilakukan tim Yamaha seusai kualifikasi. Dia menjelaskan apa yang disampaikan pemimpin proyek Tsuya memiliki pesan khusus.
“Apa yang kita lihat kemarin tidak normal. Bagi orang Jepang, budaya kehormatan sangat penting, jadi berdiri di depan pers dan mengakui ‘itu salah saya’ tidak mudah. Saya tahu bahwa beberapa wartawan tidak menghargai Gesture, tapi saya pikir kita perlu mempertimbangkan gambar yang lebih besar,” paparnya.[]