Merokok selama kehamilan merupakan salah satu risiko besar yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Zat-zat berbahaya dalam rokok, seperti nikotin, karbon monoksida, dan berbagai bahan kimia lainnya, dapat berdampak negatif pada perkembangan bayi sejak dalam kandungan. Berikut adalah beberapa bahaya merokok saat hamil yang penting untuk diketahui:
1. Meningkatkan Risiko Keguguran
Ibu hamil yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran. Zat kimia beracun dalam rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, dapat mengurangi suplai oksigen ke janin, menyebabkan masalah dalam perkembangan dan meningkatkan kemungkinan keguguran.
2. Kelahiran Prematur
Merokok saat hamil juga meningkatkan risiko kelahiran prematur, yaitu ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Bayi yang lahir prematur rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, masalah pencernaan, hingga keterlambatan perkembangan fisik dan mental.
3. Berat Badan Lahir Rendah
Salah satu dampak umum dari merokok selama kehamilan adalah bayi lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram). Nikotin dalam rokok menyempitkan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan nutrisi yang dibutuhkan janin untuk tumbuh. Bayi dengan berat badan lahir rendah lebih rentan terhadap infeksi, gangguan pernapasan, dan kesulitan berkembang secara optimal.
4. Gangguan pada Plasenta
Plasenta adalah organ yang memasok oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi dalam kandungan. Merokok dapat menyebabkan masalah pada plasenta, seperti plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim) dan abrupsio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum kelahiran). Kedua kondisi ini berbahaya bagi ibu dan janin karena dapat menyebabkan perdarahan hebat, gawat janin, dan kematian bayi dalam kandungan.
5. Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)
Bayi yang ibunya merokok selama kehamilan atau setelah kelahiran memiliki risiko lebih tinggi mengalami Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). Merokok mempengaruhi perkembangan otak bayi yang berhubungan dengan pernapasan dan pengaturan tidur, yang berpotensi menyebabkan SIDS.
6. Gangguan Perkembangan Janin
Paparan zat kimia dari rokok selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang ibunya merokok saat hamil cenderung mengalami masalah perilaku, seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), kesulitan belajar, dan gangguan emosi di kemudian hari.
7. Gangguan Pernapasan pada Bayi
Anak-anak yang lahir dari ibu perokok lebih mungkin mengalami gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis, dan pneumonia. Paparan asap rokok, baik selama dalam kandungan maupun setelah lahir, dapat merusak paru-paru bayi yang masih berkembang, membuat mereka lebih rentan terhadap masalah pernapasan seumur hidup.
8. Risiko Jangka Panjang bagi Anak
Efek merokok saat hamil tidak hanya dirasakan saat bayi baru lahir, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang. Anak-anak yang terpapar nikotin dan bahan kimia lainnya saat dalam kandungan berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, dan masalah kardiovaskular di masa dewasa.
9. Komplikasi Kehamilan yang Lebih Besar
Ibu hamil yang merokok lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan seperti preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan yang dapat menyebabkan masalah serius bagi ibu dan bayi. Preeklamsia dapat berujung pada kelahiran prematur dan masalah kesehatan yang lebih serius.
10. Efek pada Kesuburan
Tidak hanya selama kehamilan, merokok juga memengaruhi kesuburan wanita. Wanita yang merokok lebih sulit untuk hamil, dan jika mereka hamil, lebih mungkin mengalami komplikasi. Bagi pasangan yang berencana memiliki anak, berhenti merokok sebelum mencoba hamil sangat dianjurkan untuk meningkatkan peluang kehamilan yang sehat.[]