More

    Wanita Gemuk dan Obesitas jadi Definisi Cantik bagi Suku Mauritania

    Banyak wanita di dunia mengidamkan bentuk tubuh yang ideal dan ramping. Tapi hal itu tidak berlaku bagi masyarakat Mauritania, Afrika Utara. Wanita di sana berlomba-lomba untuk menjadi gemuk.

    Selain syarat untuk cepat mendapatkan suami, punya tubuh gemuk juga bisa menjadi lambang kemakmuran. Sejak berusia 8 tahun, wanita di Mauritania sudah mengkonsumsi lemak tinggi agar badan mereka menjadi gemuk.

    Dalam budaya tradisional Mauritania wanita-wanita yang bertubuh gemuk merupakan simbol dari kecantikan, kesejahteraan, dan status sosial yang tinggi. Sementara perempuan yang bertubuh langsing, apalagi kurus, dianggap lemah dan mempermalukan keluarga.

    Dilansir merdeka.com, gadis-gadis di Mauritania banyak yang harus menjalani penderitaan karena tradisi leblouh. Mereka dipaksa untuk makan bertumpuk-tumpuk makanan dan minum semangkuk besar susu unta atau susu kambing. Gadis yang tidak menghabiskan makanan di depannya akan dihukum. Kadang gadis-gadis itu jari kakinya diikat dan jika mereka tidak mau makan jarinya akan dipelintir agar dia merasa kesakitan dan selanjutnya mau meneruskan makan.

    “Ibuku mulai membuatku gemuk dengan paksaan ketika usiaku menginjak 13 tahun. Dia sering memukulku agar aku makan lebih banyak couscous berminyak dan daging domba berlemak. Setiap kali perutku rasanya mau meledak,” kenang Selekeha Mint Sidi. Perempuan ini menikah tahun lalu dan baru mendapat seorang putri. Rupanya Mint Sidi termasuk orang tua yang berpikiran modern. Walaupun ia pernah menjalani tradisi leblouh, dia sendiri tidak ingin memaksa putrinya kelak untuk menjalani penderitaan yang sama, apapun alasannya.

    Tradisi leblouh ini memang sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Mauritania. Standar kecantikan di negara itu sudah mulai bergeser ke arah barat, seiring dengan masuknya berbagai hiburan dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Tetapi jika di kota-kota besar leblouh sudah tidak terlalu populer, lain halnya dengan kota-kota kecil dan pedesaan di mana penduduknya masih kukuh memelihara tradisi. Menjadikan para gadis bertubuh gemuk masih dianggap hal penting dalam komunitas masyarakat di sana, terutama jika gadis-gadis muda tersebut ingin mendapatkan suami yang pantas.

    Achetou Mint Taleb yang berusia 55 tahun menuturkan kalau ia ‘menggemukkan’ kedua putrinya saat mereka berusia 10 tahun. Berkat hal itu mereka jadi bisa cepat menikah dan punya anak sebelum mencapai usia 17 tahun. “Aku sangat bangga dengan apa yang telah kulakukan,” katanya.

    Dengan beredarnya obat-obatan berbasis bahan kimia secara bebas, praktik leblouh bergeser ke arah yang berbahaya. Tak hanya menggunakan makanan biasa, para gadis mulai mengonsumsi pil yang biasa digunakan untuk menggemukkan hewan ternak. Seperti dilaporkan NBC News, pil-pil ini sebenarnya berisi sejenis hormon yang digunakan untuk menggemukkan unta. Efeknya memang bisa meningkatkan nafsu makan secara signifikan. Selain lebih praktis, pil ini juga lebih murah dibandingkan makanan standar. Tetapi tidak disarankan untuk konsumsi manusia.

    Fatematou, seorang wanita berusia 60 tahunan dengan tubuh subur yang mengelola ‘panti penggemukan’ di Atar selama bertahun-tahun menuturkan kepada BBC UK, “Aku membuat mereka memakan banyak kurma, couscous, dan makanan-makanan lain yang menggemukkan.” Menurutnya dengan cara itu gadis-gadis yang dititipkan kepadanya bisa mencapai berat 60-100 kilogram, dengan timbunan lemak yang sangat padat.

    Dalam proses penggemukan ini tak jarang gadis-gadis tersebut sampai muntah karena kekenyangan dan takut. Tetapi hal ini dianggap hal yang wajar. Fatematou menolak jika ia dikatakan menyiksa para gadis yang dititipkan kepadanya agar bersedia makan. Menurutnya kebanyakan gadis-gadis itu mematuhi prosedur yang ia jalankan tanpa paksaan. Kalaupun ada yang menolak makan, biasanya orang tua si gadis sendiri yang turun tangan dan menghukumnya sampai ia bersedia makan. Sementara Fatematou sendiri lebih suka memakai bujukan untuk membuat ‘pasien-pasiennya’ makan.[]

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    44,400PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru