More

    Trump Ngamuk di Twitter, Minta Hentikan Perhitungan

    “STOP THE COUNT!”

    Itu isi tweet Donald Trump di akun Twitter @realDonaldTrump Jumat (5/11/2020).

    Di penghujung pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020,  secara mendadak  Donald Trump ngamuk-ngamuk minta proses perhitungan dihentikan. Pernyataan ini dilontarkan di tengah keunggulan lawannya, yakni Joe Biden.

    Saat ini diketahui, Biden jauh meninggalkan perolehan suara Trump, baik dari popular vote ataupun suara elektoral. Pasangan Biden dengan Kamala Harris saat ini memperoleh 264 suara, dan pasangan Trump dengan Mike pence mendapat poin 214 suara. Untuk popular vote, Joe Biden unggul 50,4% suara dan  Trump dalam data Associated Press mendapat dukungan 47,9%.

    Trump mengungkapkan amarahnya kembali melalui akun twitternya, ‘Setiap suara yang masuk setelah hari pemilu tidak akan dihitung’.

    Ujaran tersebut dituliskannya kembali dengn menggunakan huruf kapital dan diakhirinya dengan tanda seru. Trump juga memberikan penjelasan, banyak penipuan. Dia dengan tegas menyampaikan bahwa memiliki.

    “Seluruh negara bagian yang baru-baru ini diklaim Biden akan digugat secara hukum oleh kami atas Penipuan Pemilih dan Penipuan Pemilu Negara Bagian. Banyak buktinya — cek saja Media. Kita akan menang! America First!” ujarnya.

    Namun tulisan tersebut diketahui saat ini telah dilabeli konten menyesatkan oleh media sosial Twitter. Aksi ngamuk-ngamuk di Twitter karena Pilpres AS ini, ditanggapi Greta Thunberg dengan kalimat, Tenang Donald, Tenang!

    Aktivis iklim Greta Thunberg merespons twit Presiden Amerika Serikat (AS) dan mendesaknya untuk memanajemen amarahnya. Greta membalas twit Trump.


    “Donald harus mengatasi masalah manajemen amarahnya, lalu pergi menonton film lama yang bagus bersama seorang teman! Tenang Donald, Tenang!” tulis Greta.

    Respons dari Greta tersebut seakan merupakan balasan terhadap Trump di mana pada 2019 presiden dari Partai Republik tersebut berkata hal yang sama pada Greta.

    Berbicara tentang padangan Trump terhadap isu lingkungan awal pekan ini, Greta memprediksi jika Trump menang mungkin akan memicu aksi protes iklim yang besar.

    “Saya pikir kita dapat dengan aman mengatakan bahwa jika Trump menang, itu akan mengancam banyak hal,” tulis Greta. “Tapi saya tidak mengatakan bahwa Joe Biden baik atau kebijakannya sudah hampir cukup. Mereka tidak cukup (fokus mengatasi masalah iklim),” tambah Greta.

    Kendati demikian, setiap langkah kecil untuk mengatasi perubahan iklim bisa semakin memicu upaya untuk menuju ke arah yang benar.

    “Ini bisa menjadi langkah kecil ke arah yang benar, dan itulah cara kami mengkomunikasikannya. Untuk mengatakan, ‘Ini masih jauh dari cukup’ dan kemudian selalu menunjukkan di mana kita perlu (memperbaikinya),” lanjut Greta. [sultantv]

    Artikel Terkait

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Stay Connected

    0FansSuka
    16,400PengikutMengikuti
    42,200PelangganBerlangganan
    - Advertisement -

    Artikel Terbaru