Pagi semakin menguning, Bogor yang dikenal sebagai daerah yang selalu basah, hari itu panas meski sudah memasuki musim penghujan. Namun terik matahari yang menyengat tidak menyulutkan niat para kokolot Kampung Budaya Sindang Barang dan beberapa warga yang ingin melakukan ritual ngembang ke makam leluhur. Dengan menggunakan minibus, perjalanan dari Kampung Budaya Sindang Barang kemudian dilanjutkan menuju ke pintu masuk maqom yang berada di kawasan Cilobak.
Dengan perbekalan seadanya, perjalanan ngembang ke makam leluhur dilakukan dengan berjalan kaki menuju puncak pertama Gunung Salak. Makam leluhur yang akan dikunjungi adalah Maqom Pasir Keramat III. Untuk sampai ke makam tersebut, para kokolot Kampung Sindang Barang dan beberapa warga harus melakukan perjalanan mendaki selama 3 jam. Konon, warga masyarakat percaya bahwa hanya orang-orang yang berniat baik dan berhati bersih-lah yang mampu sampai ke puncak dan berziarah ke makam leluhur.[]