Sebenarnya, posisi tidur sambil duduk bukan suatu masalah kesehatan yang perlu Anda pikirkan. Pasalnya, ini hanyalah fenomena yang mungkin terjadi, baik sengaja maupun tidak.
Ini artinya, para ahli tidak menyarankan Anda untuk tidur dalam posisi tersebut, tetapi tidak juga melarangnya. Selama Anda bisa tidur dengan nyenyak dan mendapatkan tidur cukup, boleh saja tidur dalam posisi ini.
Apalagi, bisa jadi tidur dalam posisi duduk merupakan posisi tidur yang paling nyaman untuk Anda. Ya, orang dengan masalah kesehatan tertentu bisa saja merasa lebih nyaman dan bisa tidur terlelap jika dalam posisi duduk.
Beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan Anda lebih nyaman tidur sambil duduk adalah penyakit paru obstruktif kronis dan obesitas morbid.
Tak sedikit pula orang yang lebih nyaman untuk tidur di atas kursi setelah menjalani prosedur kesehatan tertentu. Sebagai contoh, pasien yang baru menjalani operasi bahu biasanya lebih memilih untuk tidur dalam posisi ini.
Pasalnya, tidur sambil duduk dapat membantu pasien untuk membuat pasien menjadi tidak leluasa untuk bergerak. Hal tersebut sangat membantu pasien menjaga tubuhnya agar melakukan pergerakan yang tak ia sadari saat tidur.
Biasanya, saat tidur sambil berbaring, pasien cenderung melakukan banyak pergerakan dalam tidurnya. Alhasil, timbul rasa sakit pada bahu yang masih dalam proses pemulihan pasca operasi.
Meski demikian, kondisi ini biasanya hanya bertahan untuk sementara waktu, hingga pasien siap untuk kembali ke dalam posisi tidurnya seperti biasa dengan nyaman.
Risiko kesehatan jika tidur sambil duduk
Tidur dalam posisi tersebut memang memiliki manfaat bagi sebagian orang, tetapi bukan berarti hal ini tidak memiliki risiko yang perlu Anda waspadai.
Biasanya, saat tidur, Anda akan melewati beberapa siklus tidur yang masing-masing terdiri atas empat tahapan tidur yang berbeda. Saat memasuki tahapan terakhir dalam setiap siklus, yaitu tahapan tidur Rapid Eye Movement (REM), Anda akan merasa seolah otot kehilangan kekuatannya.
Alhasil, pada saat itu, Anda akan merasa seperti sedang mengalami kelumpuhan. Hal ini terjadi demi mencegah Anda melakukan banyak pergerakan selama sedang bermimpi. Pasalnya, mimpi biasanya terjadi pada tahapan ini.
Nah, kelumpuhan sementara yang terjadi saat Anda tidur ini membuat posisi tidur sambil duduk terasa tak nyaman daripada saat tidur dalam posisi telentang, menyamping, maupun tengkurap.
Tak hanya itu, menurut Sleep Foundation, tidur dalam posisi tersebut meningkatkan risiko Anda mengalami deep vein thrombosis (DVT). Ini adalah kondisi yang memiliki gejala adanya penggumpalan darah pada pembuluh darah.
Biasanya, gumpalan darah terdapat pada paha atau betis Anda setelah duduk berjam-jam atau dalam waktu yang cukup lama. Masalahnya, tanpa penanganan segera, DVT dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius.
Ya, jika gumpalan darah bergerak dan berpindah menuju ke paru-paru, risiko Anda mengalami emboli paru pun meningkat. Risiko ini tak hanya meningkat karena tidur sambil duduk, tetapi juga bisa terjadi pada wanita hamil atau orang yang memiliki kebiasaan merokok.
Nah, untuk mencegah kondisi ini terjadi, pastikan untuk bangkit berdiri dan menggerakkan tubuh jika terpaksa harus tidur dalam posisi duduk berjam-jam dalam pesawat atau mobil selama melakukan perjalanan jauh.
Tak hanya itu, mengonsumsi banyak air juga dapat membantu Anda untuk tetap terhidrasi, sehingga kemungkinan mengalami DVT juga menurun.
Cara lain yang juga patut Anda coba adalah menyandarkan kursi duduk ke belakang. Tentu saja, sebelumnya Anda perlu memastikan bahwa penumpang yang ada di belakang tidak terganggu.[]